Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan "Unpredictable" Persija di Mata Pemain

Kompas.com - 31/12/2023, 14:02 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menjelang pergantian tahun 2023 menuju 2024, pemain Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi, merekam perjalanan tim yang dinilainya di luar prediksi.

Pada awal tahun 2023 hingga akhir Liga 1 2022-2023, tim tampil begitu impresif hingga menjadi finis di posisi ke-2, bersaing sengit dengan PSM Makassar.

Namun, memasuki Liga 1 2023-2024, menurut dia, perjalanan tim hingga memasuki putaran kedua unpredictable.

Diharapkan bisa lebih baik dibandingkan musim sebelumnya dan sebagai salah satu tim kandidat kuat peraih gelar juara musim ini, performa inkonsisten membuat capaian Persija di luar prediksi.

Baca juga: Catatan Akhir Tahun Thomas Doll, Mental Pemain Persija jadi Modal Bagus

Hal itu menempatkan tim di papan tengah, yaitu posisi ke-9 klasemen sementara dengan perolehan 32 poin.

Peluang untuk bisa finis di posisi empat besar pada babak reguler dan menjaga kans ke babak championship series cukup berat.

Tim berjarak enam poin dengan PSIS Semarang yang menghuni posisi ke-4 dengan perolehan 38 poin.

"Unpredictable karena awal 2023 itu setelah kejadian Kanjuruhan, sepak bola baru berjalan normal lagi. Dari sana banyak sekali cerita," kata mantan pemain Arema FC itu.

"Mulai dari Persija bisa berakhir di peringkat dua Liga 1 (2022-2023), setelah itu pada musim 2023-2024 kami semua memulai dengan nuansa yang baru," ucapnya.

"Namun, semua di luar prediksi dan di luar rencana kami. Dari sana kami banyak mendapat banyak pelajaran yang bisa diambil," katanya.

Baca juga: Catatan Akhir Tahun Thomas Doll, Mental Pemain Persija jadi Modal Bagus

Hanif Sjahbandi mengakui alasan performa inkonsisten Persija musim ini adalah terlambat dalam proses adaptasi pemain dengan perubahan skema yang diterapkan pelatih Thomas Doll musim ini.

Jika musim lalu diterapkan formasi 3-4-3 sebagai skema utama permainan tim berjuluk Macan Kemayoran, musim ini ada perubahan terhadap skema permainan tim menjadi 3-5-2.

Perubahan skema permainan tersebut pun memberi dampak pada perubahan gaya permainan tim yang membuat pemain harus menyesuaikan diri dengan formasi baru itu.

"Kalau dari segi permainan menurut saya ada perubahan yang mana pada musim lalu kami memakai formasi 3-4-3. Untuk musim ini, kami lebih sering memakai formasi 3-5-2, lalu cara permainannya pun berbeda," ujar pemain berposisi sebagai gelandang itu.

"Sebab musim lalu tipe dan cara bermain pemain asing Persija berbeda dengan musim ini. Bisa dibilang kalau musim ini kami lebih banyak menguasai bola dan bermain dari kaki ke kaki," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com