TANGERANG, KOMPAS.com - Kerusuhan tak terelakan terjadi di luar Stadion Indomilk Arena, Tangerang, saat berlangsungnya laga Dewa United vs Persib Bandung, Minggu (26/11/2023).
Kemenangan 5-1 Maung Bandung tercoreng oleh rusuhnya sekelompok oknum suporter Persib yang memaksa masuk stadion. Padahal, regulasi melarang suporter tim tamu hadir menyaksikan laga.
Pertandingan tersebut juga sudah diputuskan tanpa penonton, tetapi masih ada saja oknum suporter yang datang. Pelatih Persib Bojan Hodak angkat bicara dengan kerusuhan yang terjadi.
Menurut dia, Indonesia punya fanatisme yang besar kepada klub kebanggaannya seperti Persib Bandung. Namun, fanatisme tidak dibarengi dengan edukasi.
Baca juga: Oknum Suporter Persib Rusuh karena Nekat Masuk Stadion, Polisi Tembak Gas Air Mata
Ia menyebutkan seperti halnya pelatih yang perlu edukasi, suporter yang merupakan elemen penting dalam sepak bola juga perlu edukasi.
"Satu hal yang mau saya katakan, Indonesia punya fans yang fantastis. Di seluruh dunia, mereka berjuang untuk bisa membawa orang-orang datang ke stadion, di Indonesia, stadion selalu penuh," ucap Hodak.
"Satu hal yang perlu diberikan kepada suporter di sini adalah edukasi, sama halnya bagi pemain dan pelatih, mereka harus teredukasi," sebutnya.
Baca juga: Kronologi Oknum Suporter Persib Berulah Buat Kerusuhan di Stadion Tangerang
Pelatih asal Kroasia ini masih ingat ketika ia melatih timnas U19 Malaysia tahun 2017, mampu mengalahkan tuan rumah Indonesia.
Mereka harus tertahan selama satu jam di lapangan sebelum meninggalkan stadion. Ia tampak menyimpulkan situasi tersebut masih belum berubah.
"Mengenai fans, pertama kali saya sebagai pelatih berada di Indonesia itu ketika menjadi pelatih tim nasional Malaysia U19," ceritanya.
"Ketika mengalahkan Indonesia, kami harus menunggu satu jam di tengah lapangan sebelum meninggalkan stadion," ulasnya.
Baca juga: Hasil Dewa United Vs Persib 1-5: Ciro Alves Trigol, Maung Berpesta
Sepak bola adalah hiburan, objek yang bisa membuat mereka bersenang-senang, bahkan bersama keluarga.
Stadion harus bisa menjadi tempat yang aman bagi semua kalangan, tua, muda, anak-anak, pada akhirnya sepak bola adalah untuk semua.
"Karena seharusnya orang-orang yang datang ke stadion itu bersama keluarga dan tempat untuk menikmati sepak bola," tuturnya.
"Ini harus menjadi akhir pekan yang indah bersama anak-anak atau teman-teman. Jadi, itu harus mulai diedukasi sejak masih muda dan jangan membuat ulah di stadion. Sudah seharusnya stadion dipenuhi suporter karena itu yang pemain inginkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.