Menurutnya, ini masalah adaptasi saja. Sebab, Welber Jardim dan Direktur Teknik timnas U17, Frank Wormuth, juga sempat mengalami hal serupa saat pertama datang ke Indonesia.
Satu-satunya pemain diaspora yang tampil di laga perdana timnas U17 Indonesia kontra Ekuador adalah Welber Jardim.
Ia dipercaya tampil selama 90 menit dan sempat berpindah dari pos bek sayap kanan ke kiri.
Welber Jardim memperlihatkan koordinasi yang cukup bagus dengan tiga rekannya di sektor pertahanan. Kuartet bek Indonesia memastikan Ekuador hanya mampu mencetak satu gol.
Baca juga: Piala Dunia U17 2023, Tiga Mantra Iran Kalahkan Brasil
Kendati demikian, Welber Jardim masih menyisakan banyak ruang untuk berkembang.
Kelengahannya melakukan penjagaan, yang disusul dengan terciptanya gol untuk Ekuador, menjadi salah satu bahan refleksi.
Pujian dari pelatih Ekuador, Diego Martinez, bisa menjadi pendorong Welber Jardim untuk berkembang.
"Saya sangat suka nomor 12 (Welber Jardim) full back dia bisa bermain di sisi kiri dan melebar, serta nomor 10 (Ji Da Bin)," katanya.
Pujian kepada pemain berusia 16 tahun tersebut juga dilontarkan oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Ia menyebut Welber sebagai pilihan tepat.
''Dia kualitasnya kelihatan, permainannya, tekniknya, keren, stamina. Tapi memang tadi kelihatan bahwa stamina kita memang kurang ya. Mereka bisa, selama permainan kan mereka kelihatan kram dan sebagainya,'' ujarnya.
Kontribusi Welber Jardim kembali diharapkan pada pertandingan selanjutnya timnas U17 Indonesia melawan Panama di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (13/11/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.