Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yohanes Kandaimu: "Ini Sepak Bola, Bukan Bawa-bawa Warna Kulit"

Kompas.com - 21/10/2023, 19:00 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bek asal Papua Yohanes Kandaimu kembali menjadi korban rasialisme secara verbal yang dilakukan oknum suporter.

Hal itu terjadi pada pekan ke-16 Liga 1 2023-2024 saat Persebaya Surabaya vs Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Jumat (21/10/2023) sore.

Pada laga tersebut, ia tampil menjadi starter di lini pertahanan Persebaya. Sayangnya Kandaimu gagal menyelamatkan tim dari kekalahan 3-1 dari tuan rumah.

Kemudian muncul ujaran-ujaran bernada rasialisme dari salah seorang yang tidak dikenali di belakang match commissioner.

Baca juga: Ketika Jurus Serangan Balik Bali United Rontokkan Persebaya...

Pemain asal Mappi tersebut menyayangkan kejadian ini. Apalagi setelah ia berusaha sekuat tenaga di lapangan untuk Persebaya.

"Dan saya sangat kecewa ya masih ada hal yang harus terjadi lagi di Indonesia," ujar Yohanes Kandaimu.

"Ini sepak bola, bukan bawa-bawa segala hal ini kulit dan lain sebagainya. Kami bersaudara, kami cinta Indonesia. Indonesia dari Sabang sampai Merauke," imbuhnya.

Ujaran tersebut didengar samar olehnya karena jarak yang cukup jauh, namun ada beberapa kata yang diyakini berunsur rasialisme.

"Saya tidak tahu dia ngomong gimana, tapi tadi apa ada kata-kata rasis dibelakang match comm itu," tuturnya.

Pelaku sendiri sempat diidentifikasi dan bahkan sempat diamankan oleh pihak keamanan stadion. Akan tetapi kemudian pelaku dilepaskan.

Ia pun berharap pihak kepolisian bisa turun menangani masalah ini. Supaya hal-hal serupa tidak terjadi kembali.

"Sebetulnya polisi sudah menangkap lagi tapi akhirnya melepaskan lagi. Saya mau polisi bisa menangani itu, biar berjalan dengan baik ya," ujar pemain berusia 28 tahun tersebut.

"Kita bersaudara, Indonesia itu besar, tidak hanya Sabang sampai Merauke, bukan hanya di Jawa saja."

"Jangan sampai terjadi lagi hal-hal seperti itu lagi ya. Say no to racism, supaya sepak bola kita ini lebih baik lagi," paparnya. 

Sementara itu Persebaya mengecam keras tindakan pelaku.

Saat kejadian tim berjuluk Bajul Ijo itu sempat membagikan potret pelaku di linimasa media sosial X.

Namun kemudian dihapus karena dikhawatirkan memicu hal-hal yang tidak diinginkan.

Pemain Persebaya Surabaya Yohanes Kandaimu dijaga pemain Borneo FC saat laga pekan ke-11 Liga 1 2023-2024 yang berakhir dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (3/9/2023) sore.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pemain Persebaya Surabaya Yohanes Kandaimu dijaga pemain Borneo FC saat laga pekan ke-11 Liga 1 2023-2024 yang berakhir dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (3/9/2023) sore.

"Kami memohon maaf atas unggahan foto pelaku rasisme," tulis Persebaya setelah menghapus foto pelaku.

"Perlu diketahui, Official sudah sempat melaporkan kepada pihak keamanan stadion dan Match Commissioner."

"Sekali lagi, Kami mengecam segala tindakan rasisme. Semoga menjadi pembelajaran bersama," tulis mereka lagi.

Persebaya pun menegaskan berada di belakang Yohanes Kandaimu dan tidak akan memberikan ruang terhadap rasialisme maupun ujaran kebencian.

"Kami bersama Yohanes Kandaimu," tulis Persebaya di semua lini masa sosial medianya.

Di sisi lain, kerjadian ini merupakan serangan rasialisme kedua bagi Kandaimu.

Sebelumnya kejadian serupa terjadi pada pekan ke-12, Persebaya melawan Borneo FC lalu.

Saat itu ia mendapatkan serangan rasialisme lewat di media sosial.

Kemudian tidak sampai 24 jam pelaku berhasil diidentifikasi dan menemui Kandaimu secara langsung untuk minta maaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com