KOMPAS.com – Presiden Barcelona, Joan Laporta, telah didakwa atas dugaan melakukan suap kepada seorang ofisial wasit.
Barcelona dikabarkan melakukan aktivitas suap aktif kepada eks Presiden Wasit, Enriquez Negreira pada periode 2001-2007, tetapi undang-undang atas dugaan pelanggaran itu telah berakhir.
Berdasarkan laporan Goal International, Barcelona kini diinvestigasi atas 33 pembayaran senilai 1,6 juta euro terhadap perusahaan milik Negreira pada 2016-2018.
Meski begitu, investigasi dapat diperpanjang sampai 2008 selama masa jabatan pertama Joan Laporta sebagai Presiden Barcelona.
Baca juga: Inter Miami Bangun Barcelona Mini, Ada Kans Rekrut Kapten Blaugrana
Laporta dikabarkan terlibat skandal bersama mantan Presiden Barcelona, yakni Sandro Rosell dan Josep Maria Bartomeu serta eks direktur, Oscar Grau dan Albert Soler.
Joan Laporta mengatakan bahwa pembayaran kepada Negreira dilakukan untuk laporan teknis soal wasit.
Menurut informasi dari Marca, Laporta membantah keterlibatan Barcelona untuk mempengaruhi dan membeli wasit.
Namun, pihak kejaksaan tidak setuju dengan pernyataan Laporta yang menyebut Barcelona tak melakukan tindakan untuk mempengaruhi wasit.
Baca juga: Jelang El Clasico Barcelona Vs Real Madrid, Bek El Barca Puji Kualitas Bellingham
“Dia melakukan tindakan yang bertujuan untuk menguntungkan Barcellona dalam pengambilan keputusan wasit,” demikian kata pihak kejaksaan, dikutip dari Marca.
Di samping itu, Hakim Joaquin Aguirre meyakini Joan Laporta telah melakukan pembayaran dengan jumlah uang besar kepada Negreira.
“Lebih dari cukup indikasi bahwa Laporta melakukan tindakan yang sama dengan presiden-presiden sebelumnya,” kata Joaquin.
“Terbukti bahwa pembayaran dilakukan selama sekitar 18 tahun dan jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun,” lanjutnya.
Baca juga: Hasil Granada Vs Barcelona 2-2: Diwarnai Gol 17 Detik dan Sejarah Lamine Yamal, Laga Imbang
“Terbukti Enriquez Negreira berhenti menerima uang dari Barcelona setelah dia berhenti dari jabatannya sebagai wakil presiden CTA paada tahun 2018.”
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.