Tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut cukup meyakinkan dengan berhasil keluar sebagai runner-up Grup G bersama Visakha FC (Kamboja), Kedah Darul Aman FC (Malaysia), dan Kaya FC Iloilo (Filipina).
Sayangnya, Bali United tidak bisa melaju ke babak selanjutnya karena gagal masuk sebagai runner-up terbaik.
Rangkuman kiprah Bali United di AFC Cup
· Piala AFC 2018 juru kunci Grup G
· Piala AFC 2020 Juru kunci Grup G (tidak dilanjutkan karena pandemi Covid-19)
· Piala AFC 2022 Runner up Grup G tapi gagal lolos ke fase selanjutnya (tidak masuk runner up terbaik).
PSM adalah klub Indonesia dengan jam terbang paling banyak di kompetisi Asia. Tim tercatat 10 kali tampil di kompetisi Asia sejak 1996, baik Liga Champions Asia (dulu Piala Champion), Piala Winner, Liga Champions Asia, dan Piala AFC.
Tercatat mereka pernah tampil empat kali di LCA, yakni pada babak pertama edisi 1996/1997, perempat final edisi 2000/2001, serta edisi 2003/2004, dan 2005 yang berakhir di fase grup.
Selain itu, mereka juga tampil di Piala Winner Asia pada dua edisi. Pada 1997/1998 finis sebagai delapan besar serta 2002 gagal di babak pertama.
Sementara di Piala AFC, tim berjuluk juku Eja pernah tampil sebanyak tiga kali sejak 2019 silam. Prestasinya pun cukup meyakinkan meskipun penuh lika-liku.
PSM mendapatkan kesempatan tampil Piala AFC 2019 setelah menjadi runner-up Liga 1 2018.
Baca juga: PT LIB Kabulkan Permohonan Perubahan Jadwal PSM Makassar
Mereka tergabung di Grup H bersama Home United (Singapura), Kaya-Iloilo (Filipina), dan Lao Toyota (Laos).
Di Bawah asuhan Darije Kalezic, PSM berhasil menjadi juara grup dengan empat menang, dua seri tanpa kekalahan.
Sayangnya, langkah mereka terhenti di semifinal Zona ASEAN setelah dikalahkan Becamex Binh Duong.