KOMPAS.com - Enam pemain Paris Saint-Germain (PSG) diberitakan marah dengan pernyataan Kylian Mbappe dalam wawancara terbaru bersama majalah France Football.
Kylian Mbappe melakukan interviu dengan France Football pada 12 Juni lalu. Wawancara tersebut dirilis ke publik Sabtu (8/7/2023) lalu.
Dalam wawancaranya, Kylian Mbappe mengatakan bahwa bermain di PSG tidak banyak membantu performanya. Ia juga menyebut PSG ada klub yang terpecah belah.
"Apakah orang-orang meremehkan penampilan saya? Ya, tetapi saya tidak menyalahkan mereka. Mereka melihat saya tumbuh dewasa di Perancis, melihat saya setiap akhir pekan di PSG atau di tim nasional. Saya telah mencetak banyak gol selama bertahun-tahun. Itu menjadi hal normal," kata Mbappe dikutip dari RMC Sport.
Baca juga: PSG Yakin Kylian Mbappe Punya Kesepakatan “Rahasia” dengan Real Madrid
"Saya tidak pernah mengeluh ketika penampilan saya diremehkan. Saya sendiri menganggap biasa apa yang dilakukan Messi, Cristiano Ronaldo, dan para pemain hebat. Kita berada dalam masyarakat konsumtif di mana ada pemikiran 'Itu bagus, tapi lakukan lagi'," ujar pemain berusia 24 tahun tersebut.
"Saya merasa bermain di PSG tidak banyak membantu karena ini adalah tim dan klub yang terpecah belah. Jadi, tentu saja hal itu mengundang gosip. Namun, itu tidak menganggu saya karena saya tahu apa yang saya lakukan dan bagaimana saya melakukannya," tutur juara Piala Dunia 2018 bersama timnas Perancis ini.
Komentar Mbappe itu mengguncang ruang ganti PSG. RMC Sport melaporkan bahwa enam pemain Le Parisiens marah dan mengadukan komentar Mbappe dalam interviu dengan France Football ke Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi.
"Ini adalah penghinaan terhadap klub," tulis salah satu pesan yang ditujukan pemain kepada Al Khelaifi.
RMC Sport menyebut dua dari enam pemain yang mengajukan komplain soal Mbappe ke Nasser Al Khelaifi berstatus rekrutan baru.
Baca juga: Luis Enrique Bicara Nasib Kyllian Mbappe di PSG
Sang presiden klub asal Qatar itu disebut juga terkejut dengan pernyataan Mbappe. Ia menganggap hal itu tidak menghormati pemain, pelatih, dan penggemar PSG.
Adapun masa depan Kylian Mbappe di PSG masih menggantung. Ia menyatakan bahwa tidak akan mengaktifkan opsi perpanjangan kontrak dengan PSG sampai 2025.
Mbappe ingin menuntaskan kontraknya bersama PSG sampai 2024, lalu pergi dengan status bebas transfer.
Keinginan Mbappe itu sangat bertentangan dengan manajemen PSG yang tak mau merugi dan kehilangan sang megabintang pada 2024 secara cuma-cuma.
Baca juga: Mbappe Main Lawan Tim Divisi 2 Kamerun Usai Dapat Ultimatum PSG
PSG pun mengambil sikap tegas yaitu Mbappe pergi pada bursa transfer musim panas 2023 ini atau memperbarui kontrak dengan PSG.
Sejauh ini, Real Madrid menjadi klub yang paling santer dikaitkan dengan Mbappe. Namun, klub Ibu Kota Spanyol itu juga belum membuat pergerakan nyata.
Jurnalis Spanyol, Edu Aguirre, menyebut Liverpool juga menaruh minat kepada Mbappe dan siap melepas tawaran sebesar 200 juta euro (sekitar 3,2 triliun rupiah).
Nasser Al Khelaifi sudah mengeluarkan ultimatum bahwa Mbappe tidak bisa pergi secara gratis dan menegaskan sang pemain harus segera menentukan masa depannya.
“Kami ingin dia (Mbappe) bertahan namun dia tidak bisa pergi secara gratis. Telah ada kesepakatan verbal dan dia sudah membahasnya dalam sebuah interviu,” tutur Nasser Al Khelaifi.
“Dia sendiri yang akan memutuskan pekan depan, atau paling lambat dalam waktu dua minggu,” ujar Al Khelaifi memberikan tenggat untuk Mbappe pada Rabu (5/7/2023) silam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.