Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi Guardiola Disebut Rusak Sepak Bola Jerman

Kompas.com - 08/07/2023, 09:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Legenda Bayern Muenchen, Bastian Schweinsteiger, menyebut filosofi Pep Guardiola membuat sepak bola Jerman kehilangan nilai-nilainya.

Bastian Schweinsteiger merasa periode kepelatihan Pep Guardiola di Bayern Muenchen menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan prestasi timnas Jerman.

Guardiola yang baru saja mengantar Manchester City juara Liga Champions 2022-2023 membesut Bayern Muenchen pada rentang 2013-2016.

Kala itu, Guardiola membuat sejumlah terobosan bersama Bayern Muenchen. Salah satu inovasi Guardiola pada masa itu adalah penerapan taktik 4-1-4-1.

Pelatih Spanyol kelahiran Santpedor tersebut juga beberapa kali mengubah posisi bermain andalan timnas Jerman Philipp Lahm, dari seorang bek sayap menjadi gelandang.

Baca juga: Man City Resmi Rekrut Mateo Kovacic, Nomor 6 dan 8 untuk Guardiola

Pendekatan sepak bola ofensif yang berfokus kepada penguasaan bola ala Guardiola mengantar Bayern Muenchen meraih tiga titel juara Bundesliga dan dua Piala Jerman.

“Ya, ini situasi yang bisa sangat menjebak bagi timnas Jerman dan sepak bola secara umum,” tutur Bastian Schweinsteiger soal Guardiola, dikutip dari Talksport.

Di mata Schweinsteiger, gaya sepak bola Guardiola berefek negatif terhadap sepak bola Jerman.

“Saya pikir terjadi banyak sekali perubahan. Anda tahu ketika Guardiola bergabung dengan Bayern Muenchen, saat dia datang ke Jerman, semua orang percaya kami harus memainkan sepak bola semacam ini, seperti operan pendek dan semuanya,” tutur Schweinsteiger yang mengukir 121 penampilan bersama timnas Jerman.

“Kami seperti agak kehilangan nilai-nilai kami. Saya pikir sebagian besar negara lain memandang Jerman sebagai pejuang dan kami mampu berlari sampai akhir,” ujar Schweinsteiger yang turut mengantar Bayern juara Liga Champions pada 2013.

Baca juga: Pep Guardiola dan Keinginan Bermain dengan 11 Gelandang

Setelah menjadi juara Piala Dunia 2014, timnas Jerman memang seperti terjun bebas secara prestasi.

Langkah Tim Panser menembus fase semifinal Euro 2016 menjadi kurang terapresiasi lantaran mereka tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018.

Jerman kemudian terdepak lagi pada fase grup Piala Dunia 2022 silam, melengkapi perih tersingkir di fase 16 besar Euro 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

Sports
Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Liga Indonesia
Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Sports
4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Liga Inggris
Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Sports
Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Liga Inggris
Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Liga Inggris
Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Sports
Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Liga Inggris
Sisi Kebanggaan Shin Tae-yong terhadap Timnas Indonesia

Sisi Kebanggaan Shin Tae-yong terhadap Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Pesan Arteta Usai Arsenal Gagal Juara Liga Inggris 2023-2024

Pesan Arteta Usai Arsenal Gagal Juara Liga Inggris 2023-2024

Liga Inggris
Hodak Tanggapi Borneo FC Gugur dari Format Championship Series Liga 1

Hodak Tanggapi Borneo FC Gugur dari Format Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Madura United: Maung Analisis Kekuatan Lawan

Persib Bandung Vs Madura United: Maung Analisis Kekuatan Lawan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com