"Beliau hadir menyampaikan semangat dan komitmen untuk mendukung inisiatif Kemenpora dalam memerhatikan apresiasi atlet-atlet purna tugas, seperti memberikan jaminan hari tua," ujar Menpora Dito.
Baca juga: Nomor Punggung 1 Dipensiunkan Arema FC Untuk Kurnia Meiga
"Kami juga menyampaikan sudah melakukan dorongan beasiswa atlet-atlet muda melalui LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan penggalangan dana untuk atlet pratugas," tutur Menpora Dito menambahkan.
Sebelum mulai menjual medali dan atribut pribadi, Kurnia Meiga memutuskan pensiun dini pada 2017 atau ketika masih berusia 28 tahun.
Dia memutuskan pensiun dini karena mengalami gangguan fungsi penglihatan.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, sampai saat ini, Meiga mengaku masih berjuang melawan penyakit yang diderita tersebut.
Hal itu membuatnya masih belum bisa kembali merumput ke lapangan hijau dalam enam tahun terakhir ini.
Baca juga: Adilson Maringa dan Bayang-bayang Kurnia Meiga di Bawah Mistar Gawang Arema FC
Sementara, kehidupan terus berputar, ada anak dan istri yang harus dinafkahi.
Demi memenuhi tanggung jawab sebagai kepala keluarga, kiper asal Jakarta tersebut pun rela melakukan berbagai cara termasuk menjual aset yang ia miliki seperti medali dan atribut sepak bola lainnya.
"Meiga hampir 6 tahun tidak bekerja dan tidak ada pemasukan,” ucap Meiga.
“Kami sudah sekuat dan semampu kami bertahan. Cuma, kami punya 3 anak yang harus kami hidupi kebutuhannya dan ada keluarga juga," imbuhnya.
"Jadi usaha kuat dengan cara yang ada seperti jual medali, piala pemain terbaik, jersey, sepatu dan sarung tangan," ujar Meiga.
Baca juga: Sebut Kurnia Meiga, Ini Alasan Andritany Enggan Gunakan Nomor 1 di Timnas Indonesia
Kurnia Meiga berharap medali dan atribut sepak bolanya bisa segera terjual.
Dengan demikian, dia bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga serta melanjutkan pengobatan penyakitnya.
“Semoga banyak yang berminat bisa kontak admin di bio (Instagram) saya. Semoga banyak yang tergerak hatinya dan makin berkah,” kata Meiga.
“Kami masih berikhtiar untuk sembuh, kami terus berusaha. Karena itu kami juga butuh biaya,” tutur kiper kelahiran 7 Mei 1990 tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.