Comeback ini menandai kebangkitan Bayern dalam perjalanan meraih gelar ketiga secara beruntun. Bayern, yang sebelumnya juara edisi 1973-74 dan 1974-75, berturut-turut menang atas Benfica, Real Madrid lalu menaklukkan Saint-Etienne di final.
3. Real Madrid 3-2 Bayern/Bayern 2-1 Real Madrid--babak 16 Liga Champions 2006-07
Babak 16 besar Liga Champions 2006-07 mempertemuka dua raksasa Eropa, Bayern Muenchen dan Real Madrid. Los Blancos, julukan Real Madrid, lebih dulu menjamu FC Hollywood.
Dalam duel leg pertama di Santiago Bernabeu, Real Madrid unggul 3-1 pada babak pertama. Bayern bisa memperkecil ketinggalan lewat gol Mark van Bommel pada babak kedua, untuk menguak asa timnya.
Baca juga: Liga Champions, Sejarah di Balik Kemenangan Man City atas Bayern
Modal kekalahan 2-3 di markas Real Madrid membuat Bayern tampil percaya diri saat jadi tuan rumah pada leg kedua. Apalagi, Bayern sudah bisa menyamakan agregat menjadi 3-3 lewat gol cepat Roy Makaay saat laga baru berusia 10,12 detik.
Kemudian, Lucio membuat Bayern unggul 2-0 pada pertandingan leg kedua ini. Alhasil, gol penalti Ruud van Nistelrooy pada pengujung laga tak bisa mencegah Bayern lolos ke perempat final.
Bayern meraih tiket babak delapan besar karena unggul agresivitas di kandang lawan. Aturan gol kandang-tandang menguntungkan Bayern, karena bisa mencetak dua gol di markas lawan meski skor sama kuat 4-4 secara agregat.
4. Bayern 0-2 Inter Milan/Inter Milan 1-3 Bayern--putaran ketiga Piala UEFA 1988-89
Aturan gol kandang-tandang berpihak kepada Bayern Muenchen saat melakoni laga putaran ketiga Piala UEFA (sekarang Liga Europa) musim 1988-89.
Saat menjamu Inter Milan, Bayern menyerah 0-2. Tetapi ketika tandang ke markas klub raksasa Liga Italia itu, Bayern membalasnya dengan tiga gol melalui Roland Wohlfarth, Klaus Augenthaler dan Juergen Wegmann berbanding satu gol milik Inter yang dicetak Aldo Serena.
Skor laga ini imbang 3-3 tetapi Bayern yang berhak lolos. The Bavarians menang karena mencetak tiga gol di kandang Inter Milan.
5. FC Porto 3-1 Bayern/Bayern 6-1 Porto--perempat final Liga Champions 2014-15
Aksi comeback paling indah pernah dilakukan Bayern Muenchen dalam perempat final Liga Champions 2014-15 ketika melawan wakil Portugal, FC Porto.
Baca juga: Man City 3-0 Bayern, Haaland Terbebas dari Kutukan
Pada leg pertama di kandang Porto, Bayern takluk dengan skor 1-3. Defisit dua gol membuat Die Roten mesti meraih kemenangan 2-0 pada leg kedua untuk lolos ke semifinal.
Benar saja, Bayern sudah unggul 2-0 dalam tempo 22 menit ketika menjamu Porto berkat gol Thiago Alcantara dan Jerome Boateng. Kemudian, Robert Lewandowski menambah dua gol, disusul Thomas Mueller, sehingga Bayern unggul 5-0 hanya dalam 40 menit.
Porto sempat mencetak satu gol balasan melalui Jackson Martinez, tetapi Bayern meresponsnya dengan gol Xavi Alonso. Skor akhir leg kedua ini 6-1 sehingga Bayern berhak ke semifinal dengan keunggulan 7-4 secara agregat.
Nah, lima kisah comeback Bayern ini patut menjadi perhatian Man City. Tetapi sekali lagi, cerita kebangkitan Bayern ini terjadi kala mereka mengalami kekalahan dengan marjin kecil.
Situasi saat ini sangat berbeda. Bayern tertinggal 0-3 sehingga mereka harus mengejar defisit gol itu menghadapi raksasa Premier League.
Lantaran Liga Champions 2022-23 tak menggunakan aturan gol kandang-tandang, Bayern perlu mencetak paling sedikit tiga gol atau menang dengan margin tiga gol untuk memaksa duel berlanjut ke perpanjangan waktu atau bahkan adu penalti, untuk meraih tiket semifinal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.