Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Israel di Piala Dunia U20 2023: Olah Dua Pandangan agar Indonesia Tetap Jaya

Kompas.com - 28/03/2023, 05:40 WIB
Ahmad Zilky,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, berbicara soal polemik Piala Dunia U20 2023.

Ajang Piala Dunia U20 2023 yang bakal bergulir di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023 tengah menjadi sorotan setelah batalnya proses drawing atau undian di Bali.

Undian Piala Dunia U20 2023 sejatinya bakal berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Bali, pada Jumat (31/3/2023).

Akan tetapi, menurut keterangan PSSI, FIFA memutuskan untuk membatalkan proses drawing Piala Dunia U20 2023.

Penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kehadiran salah satu kontestan yakni, Israel, diduga kuat menjadi alasan pembatalan drawing oleh FIFA.

Mahfud MD lalu buka suara soal kontroversi penolakan kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U20 2023.

Baca juga: Piala Dunia U20 2023: PSSI Akan Lobi soal Israel, STY Pikirkan Sepak Bola Indonesia

Menurut Mahfud MD, Indonesia dan Israel memang tak punya hubungan diplomatik. Sebab, Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.

Mahfud MD menjelaskan bahwa situasi itu sudah pernah ditegaskan oleh mantan Presiden Indonesia, Soekarno.

Ia mengungkapkan bahwa Soekarno bahkan pernah memprakrasai pesta olahraga bertajuk Games of the Emerging Forces (Ganefo).

Ide pembuatan Ganefo bermula dari Indonesia menyelenggarakan Asian Games 1962, tetapi tidak mengundang Israel dan Taiwan.

Baca juga: Jelang Indonesia Vs Burundi, STY Gelisah karena Drawing Piala Dunia U20 Batal

Tindakan itu memunculkan kritik sehingga Indonesia harus ditangguhkan dalam perhelatan Olimpiade.

Dikutip dari Kompas.id, peserta Ganefo merupakan negara-negara baru sesuai dengan istilah The New Emerging Forces (Nefo) ciptaan Soekarno.

“Kita jalani proses-proses untuk dicari jalan keluar. Pokoknya prinsipnya Indonesia itu tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Mahfud MD dikutip dari Kompas TV.

“Dan tidak pernah melakukan hubungan diplomatik selama Palestina belum merdeka,” tutur dia menjelaskan.

“Itu adalah perkataan Bung Karno di PBB (Persatuan Bangsa Bangsa), KAA (Konferensi Asia-Afrika),” ujarnya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com