Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pemain: Pembatasan Pemain Naturalisasi Melanggar HAM

Kompas.com - 07/03/2023, 06:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber APPI

KOMPAS.com - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) turut merespons rencana pembatasan pemain naturalisasi pada Liga 1 musim depan.

Menurut APPI, pembatasan pemain naturalisasi pada kompetisi sepak bola Liga 1 merupakan bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

APPI berpedoman pada Universal Declaration of Player Rights dan FIFA's Human Rights Policy ketika mengeluarkan respons tersebut.

"Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," demikian tertulis dalam unggahan di laman resmi APPI, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Erick Thohir Bongkar Problem Timnas Indonesia, Naturalisasi Bukan Solusi

APPI berpandangan bahwa pembatasan pemain naturalisasi bukan langkah tepat untuk menyelesaikan polemik yang ada.

"Jika naturalisasi dianggap suatu polemik di sepak bola nasional, perlu dicari solusi terbaik dan bukan malah membatasi jumlahnya dalam setiap tim," tulis APPI.

"Terlebih sebagian dari pemain-pemain tersebut pernah dan bahkan masih menjadi pemain aktif dari tim nasional Indonesia. Sebagian dari mereka memilih menjadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk tim nasional," lanjut pernyataan APPI.

Di satu sisi, APPI tampak memahami bahwa pembatasan pemain naturalisasi bertujuan untuk mengembangkan pemain lokal di Liga 1.

Baca juga: Respons Menohok Marc Klok soal Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi

Namun, mereka mempertanyakan rencana lain terkait penambahan kuota pemain asing yang justru dinilai tidak sejalan dengan tujuan tersebut.

"Perlu diperjelas tujuan adanya pembatasan bagi pemain naturalisasi, jika tujuan pembatasan pemain adalah untuk pengembangan pemain lokal, namun hal ini tidak sejalan dengan rencana penambahan kuota pemain asing," tulis APPI.

Pembatasan pemain naturalisasi menjadi salah satu rencana yang dicanangkan setelah PSSI menggelar sarasehan sepak bola Indonesia bersama klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 pada Sabtu (4/3/2023).

Selain wacana pembatasan pemain naturalisasi, hasil sarasehan sepak bola Indonesia juga menghasilkan rencana penambahan kuota pemain asing di klub Liga 1 dari 4+1 menjadi 5+1.

Baca juga: Tanggapan Diego Michiels Soal Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi

Perwakilan 18 klub peserta Liga 1, Teddy Tjahjono, menjelaskan bahwa penambahan kuota pemain asing dilakukan untuk menciptakan competitive balance bagi tim yang nantinya akan mewakili Indonesia di pentas Asia.

Sementara itu, di Liga 1, Teddy Tjahjono menjelaskan bahwa setiap tim tetap hanya bisa memasukkan daftar pemain asing dengan format 4+1 di daftar susunan pemain (DSP) pertandingan.

"Usulan dari PSSI sebenarnya 4+1 sesuai aturan yang sekarang, tetapi ada masukan dari beberapa teman di Liga 1, di mana sesuai dengan peraturan AFC itu ada 5+1 sehingga menjadi competitive balance untuk klub-klub liga 1 yang akan mewakili Indoesia berlaga di AFC," kata Teddy dalam konferensi pers, Minggu (5/3/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com