KOMPAS.com - Pesepak bola asal Brasil Dani Alves semakin tersudut menyusul munculnya petunjuk dalam kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Adapun petunjuk baru tersebut berkaitan dengan kesaksian dari korban yang mengadukan Dani Alves kepada pihak kepolisian.
Menurut sumber peradilan yang dikutip El Mundo, pihak korban mengatakan bahwa dirinya bisa mengidentifikasi tato di perut Dani Alves.
Sang korban menjelaskan kepada hakim bahwa Dani Alves memiliki tato berbentuk bulan sabit di perutnya.
Baca juga: Profil Dani Alves: Si Raja Trofi, Legenda Barcelona yang Kini Mendekam di Penjara
Dia melihat tato tersebut ketika Dani Alves memaksanya untuk melakukan seks oral di kamar mandi sebuah klub malam di Barcelona pada akhir Desember lalu.
Sang korban disebut menolak paksaan tersebut.
Lalu, hakim bertanya kepada Dani Alves untuk memastikan situasi yang membuat korban mengetahui bentuk tato di perutnya.
Ketika menjawab, Dani Alves justru memberikan dua detail berbeda sehingga membuat hakim ragu.
Baca juga: Klarifikasi Dani Alves Usai Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual
Dani Alves juga membantah klarifikasinya sendiri dengan menyebut bahwa hubungan seksual antara pasangan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Hal yang kemudian dibantah oleh korban.
Hal inilah yang kemudian justru memberatkan Dani Alves dan membuat hakim memerintahkan penahanan sementara terhadap sang pemain.
Dani Alves ditahan di Penjara Brians 1, Sant Esteve Sesrovires, Spanyol, mulai 20 Januari 2023.
Hakim memerintahkan penahanan sementara karena melihat Dani Alves sebagai sosok yang berpotensi besar melarikan diri.
Baca juga: Dani Alves Bosan dan Tertekan, Tuntutan Ganti Rugi Rp 74 Miliar Masuk E-mail
Hal tersebut tak lepas dari faktor finansial dan fakta bahwa Dani Alves kini berkarier di Meksiko bersama klub Pumas.
Selain itu, Dani Alves dikhawatirkan pulang ke Brasil, negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Spanyol.
Kini, Dani Alves masih berada dalam tahanan sambil menungggu persidangan atas kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Berdasarkan laporan Diario AS, Dani Alves juga sudah dipindahkan ke Brians 2, sebuah kompleks tahanan yang lebih kecil dari sebelumnya.
Baca juga: Kondisi Dani Alves di Penjara: Satu Sel Bareng Narapidana Lainnya, Tak Ada Perlakuan Khusus
Adapun kompleks Brians 2 berisi narapidana yang dihukum karena pelanggaran seksual.
Departemen kehakiman setempat menjelaskan bahwa pemindahan ini dilakukan untuk menjamin keselamatan Dani Alves.
Salah satu narapidana di penjara mengatakan bahwa Dani Alves tidak memiliki kehidupan istimewa selama menjalani masa penahanan.
Dani Alves, legenda hidup Barcelona yang memenangi tiga trofi Liga Champions, disebut berada satu sel dengan narapidana lain dan tidak mendapat perlakuan khusus.
Selama menjalani proses penahanan, Dani Alves juga dibayangi tuntutan ganti rugi atau kompensasi dari mantan klubnya, Pumas.
Baca juga: Kehidupan Dani Alves di Penjara, Sudah Main Sepak Bola bareng Tahanan
Pumas dilaporkan telah mengakhiri kontrak Dani Alves setelah sang pemain ditangkap dan ditahan di dalam penjara.
Selain itu, Pumas menuntut biaya ganti rugi karena Dani Alves dinilai telah melanggar klausul terkait ketentuan perilaku.
Berdasarkan laporan UOL Esporte, Pumas mengirim tuntutan ganti rugi tersebut ke e-mail Dani Alves pada hari yang sama ketika sang pemain ditangkap.
Adapun nominal ganti rugi yang diminta Pumas kepada Dani Alves mencapai 5 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 74 miliar.
"Untuk pelanggaran yang sangat serius oleh pemain, berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam klausul kontrak ke-14 dan ke-15, pemain wajib membayar kompensasi dalam jumlah lima juta dolar bersih, bebas dari pajak atau potongan apa pun," demikian pernyataan yang tercantum dalam isi email, dikutip dari UOL Esporte.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.