Messi adalah tipe pemain yang bisa menampilkan magi ketika dirinya berada dalam sistem yang tepat.
Baca juga: Hasil Argentina Vs Perancis: Menang Adu Penalti, Messi dkk Juara Piala Dunia!
Formula tiki-taka ala Barcelona adalah sebuah contoh sistem yang mampu mendorong potensi Messi ke titik maksimal. Selama 21 tahun membela Barcelona, La Pulga memenangi 10 titel LaLiga plus empat Liga Champions.
“Pada 2022, mereka bermain untuknya (Messi) dan dia menunggu momennya,” tulis Lahm dalam kolomnya.
Ya, selama berlaga di Piala Dunia 2022, Messi dikelilingi oleh pasukan berani mati yang siap berkorban apa saja buat La Pulga.
“Jangan sampai saya memulai. Jika mereka menyentuh Leo, kami semua akan datang untuk membelanya sampai mati.”
“Kami semua di sini bersama-sama. Itu sesuatu yang membuat Anda tersentuh. Anda ingin ada di sana untuk semuanya,” kata bek Tim Tango, Lisandro Martinez, dalam seri dokumenter baru di Amazon Prime berjudul Seleccion Argentina Camino A Qatar.
Ditilik dari reputasi individu, skuad Argentina di Piala Dunia 2022 jelas kalah mentereng dengan skuad Tim Tango pada edisi 2006, 2010, 2014, atau 2018 sekalipun.
Julian Alvarez tentu belum punya reputasi sebesar eks partner Messi di lini depan Argentina semodel Sergio Aguero atau Gonzalo Higuain.
Namun, Julian Alvarez bersedia berlari turun melakukan pekerjaan defensif, agar Messi bisa menyimpan tenaga untuk meneror bek-bek lawan di Piala Dunia 2022.
Sikap serupa ditunjukkan para pilar lini tengah Argentina di Piala Dunia 2022 seperti Rodrigo De Paul dan Enzo Fernandez, yang tentu namanya belum sebesar Juan Roman Riquelme atau Javier Mascherano.
“Orang bicara soal pekerjaan defensif dan pressing, namun intinya dengan Messi adalah dia tak perlu melakukan pressing,” kata eks pelatih Messi di PSG, Mauricio Pochettino dalam kolomnya di The Athletic.
“Ketika punya Messi, Anda butuh pemain lain untuk mengerti bahwa mereka perlu merebut kembali bola dan mengoper kepadanya, sehingga dia bisa menyimpan energi dan menjadi penentu, persis seperti yang ditunjukkan Argentina sekarang,” tutur Pochettino.
Scaloneta, sebutan untuk pasukan Argentina racikan Lionel Scaloni ini ternyata menjadi sebuah lingkungan yang menyenangkan untuk Messi.
“Ketika dia (Messi) menjadi kapten Anda, Anda akan pergi berperang bersamanya jika dia meminta,” tutur Rodrigo De Paul dalam sebuah wawancara dengan FIFA pada September 2020.
Berbekal pasukan berani mati di sekelilingnya, Messi pun bisa menjemput trofi Piala Dunia 2022 dengan “hanya” berjalan kaki.