KOMPAS.com - Timnas Perancis dikenal sebagai kesebelasan yang terdiri dari beraneka ragam asal pemain, dan tak jarang dihuni keturunan imigran.
Dikutip dari The Athletic, di Piala Dunia 2022 contohnya, Les Bleus diperkuat oleh Kylian Mbappe yang ayahnya dari Kamerun dan ibunya asal Aljazair, Ousmane Dembeli hasil pernikahan pria Mali dan wanita Mauritania, bahkan Jules Kounde leluhurnya berasal dari Nigeria, Togo, dan Benin.
Data dari Institut National D'Etudes Demographiques menyebutkan, pada 2018 ada 6,5 juta imigran yang tinggal di Perancis. atau 9,7 persen dari total populasi negara sebanyak 67 juta jiwa.
Baca juga: Semifinal Piala Dunia 2022, Perancis Tim Paling Berpengalaman
Lantas, kenapa di Perancis banyak imigran dan bagaimana sejarah masuknya?
Pada awal abad ke-20, Perancis memiliki reputasi sebagai negara Eropa yang paling terbuka bagi imigran, termasuk pengungsi politik.
Namun, reputasi ini berubah pada akhir abad ke-20 ketika penentangan meningkat untuk melanjutkan imigrasi dari Afrika.
Saat ini pun negara-negara Uni Eropa umumnya menjadi lebih menentang penerimaan orang yang meminta suaka politik.
Dulu, mayoritas imigrasi menyesuaikan kebutuhan ekonomi negara tujuan dan cenderung terkonsentrasi pada periode pertumbuhan ekonomi atau setelah perang yang membuat negara hancur.
Antara 1850-1914, sekitar 4,3 juta orang asing memasuki Perancis, dan antara Perang Dunia I dan II hampir tiga juta--enam persen dari populasi--datang sebagai imigran.
Hingga akhir Perang Dunia I, imigrasi bersifat bebas dan spontan. Sebagian besar imigran berasal dari negara tetangga seperti Italia, Spanyol, Belgia, dan Swiss, sehingga mereka dengan cepat berasimilasi bersama penduduk nasional.
Kemudian, banyaknya pemuda yang tewas dan kehancuran dari Perang Dunia I mendorong Pemerintah Perancis menarik lebih banyak sumber daya tenaga kerja asing.
Orang-orang Italia datang dalam jumlah terbesar (35 persen), diikuti Polandia (20 persen), Spanyol (15 persen), Belgia (10 persen), dan sejumlah kecil dari negara-negara Eropa tengah atau timur.
Baca juga: Semifinal Piala Dunia 2022: Perancis Beruntung, Waspada Lawan Maroko
Meskipun tingkat imigrasi mendatar setelah 1974 dan secara alami menurun, para imigran tetap berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan penduduk.
Pada awal abad ke-21, terdapat hampir empat juta orang asing yang tinggal di Perancis, berjumlah sekitar 6 persen dari populasi. Proporsi ini tetap konstan sejak 1975.
Negara-negara tetangga seperti Portugal, Italia, dan Spanyol terus menjadi penyumbang imigran yang signifikan.
Akan tetapi, aliran imigran baru-baru ini datang dari Afrika Utara, terutama Aljazair (bagian integral dari Perancis hingga 1962) dan bekas protektorat Maroko serta Tunisia.
Orang-orang dari bekas atau yang masih wilayah Perancis di Afrika Tengah, Asia, dan Amerika juga menjadi sumber tambahan imigran.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Penyebab Kane Gagal Penalti Lawan Perancis
Awalnya, para imigran dari Afrika dan Amerika mayoritas adalah laki-laki, tinggal di permukiman standar rendah dan berketerampilan rendah.
Ketika keluarga mereka berkembang secara bertahap, para imigran terus bekerja dalam pekerjaan yang enggan diterima oleh orang Prancis.
Namun, dengan dimulainya kemerosotan ekonomi pada 1974, para pekerja Perancis beranjak mendapatkan kembali beberapa pekerjaan yang dipegang oleh para imigran. Pemerintah pun mulai membatasi imigrasi.
Persaingan kerja bertambah dengan masuknya sekitar satu juta orang dengan kewarganegaraan Perancis yang dipulangkan dari wilayah di Afrika Utara yang didekolonisasi pada 1962-1964. Mereka disebut pied-noirs (kaki hitam).
Kebijakan membatasi imigrasi sekarang masih berlaku. Hasilnya adalah peningkatan penduduk tahunan bersih dari imigrasi legal rata-rata sedikit di atas 50.000 orang pada awal abad ke-21.
Lalu, dengan diberlakukannya Perjanjian Amsterdam di Perancis pada 1999, banyak masalah imigrasi menjadi tanggung jawab bersama anggota negara-negara Uni Eropa yang berpartisipasi.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Semifinal Piala Dunia 2022: Argentina Vs Kroasia, Perancis Vs Maroko
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.