SOLO, KOMPAS.com - Ada yang unik dari pelaksanaan pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2022-2023 di Stadion Manahan, Solo.
Para panitia penyelenggara di Stadion Manahan Solo menggunakan tenaga anak gawang perempuan dan bukan laki-laki seperti laga Liga 1 biasanya.
Para anak gawang perempuan ini menghadirkan warna baru dalam Liga 1 yang selama ini identik dengan kaum Adam.
Kehadiran mereka juga bukan sebuah kebetulan, namun ada makna dan misi khusus yang sedang diusung.
"Itu sebenarnya untuk tradisi ciri khas Kota Solo, memberikan suatu gambaran bahwa sepak bola tidak hanya didominasi oleh pria saja," ujar Eko Supriyanto selaku koordinator anak gawang di Stadion Manahan kepada Kompas.com.
Ia melanjutkan pihaknya ingin memberikan ruang lebih kepada sepak bola wanita.
Dengan partisipasi para anak gawang ini, setidaknya eksistensi para pesepak bola wanita ikut terangkat dengan mereka terlibat dan terlihat pada laga-laga yang disiarkan secara nasional.
Para anak gawang perempuan pun tidak asal numpang eksis. Mereka semua punya kompetensi untuk menjalankan tugasnya saat pertandingan berlangsung.
"Mereka juga pemain bola, futsal dan bola. Jadi mereka juga jelas dan mengerti permainan sepak bola," terang pria berkacamata itu.
"Itu gabungan antara remaja SMA sebanyak 25 persen dan 75 persen lainnya kuliah di fakultas keolahragaan UNS. Mereka sudah pemain bola jadi, jadi nanti bergilir saja tidak ada seleksi," imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.