Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maroko Vs Spanyol: Tersingkir karena Kalah Adu Penalti Cara yang Paling Kejam

Kompas.com - 07/12/2022, 07:20 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Kapten timnas Spanyol, Sergio Busquets, mengakui tersingkir dalam adu penalti merupakan cara yang kejam bagi La Furia Roja, julukan timnas Spanyol.

Gelandang berusia 34 tahun ini pun belum mau bicara soal masa depannya bersama El Matador. Dia menegaskan bahwa sekarang bukan saatnya membicarakan hal tersebut.

Spanyol baru saja meraih hasil buruk karena tersingkir dari babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Dalam laga melawan Maroko untuk memperebutkan tiket perempat final, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB, La Furia Roja kalah 0-3 dalam adu penalti melawan Maroko.

Baca juga: Ironi Spanyol di Piala Dunia 2022: Perintah Latihan 1.000 Penalti Tak Berguna

Busquets dkk tampil sangat dominan sepanjang 90 menit waktu normal plus 30 menit tambahan waktu. 1.019 passing menjadi bukti.

Sayang, juara Piala Dunia 2010 ini tak mampu menghasilkan gol meskipun terus mengurung pertahanan Maroko. Alhasil, pemenang ditentukan lewat adu penalti.

Dalam drama tendangan 12 pas ini, Maroko tampil mengesankan. Kiper Yassine Bounou menjadi bintang karena menahan dua dari tiga tendangan algoju Spanyol.

Secara keseluruhan, tiga penendang Spanyol gagal mencetak gol. Sementara itu tiga penendang Maroko berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik, hanya satu pemain yang gagal mencetak gol.

Fakta ini semakin menegaskan buruknya penampilan Spanyol saat melakoni adu penalti. Berdasarkan catatan Opta, ini merupakan kegagalan kelima Spanyol dalam adu penalti di Piala Dunia.

Busquets, yang termasuk eksekutor dalam adu penalti, juga memberikan komentar tentang kegagalan ini. Gelandang Barcelona tersebut mengaku kekalahan ini sangat kejam.

"Sayang sekali. Diputuskan melalui adu penalti dengan cara yang paling kejam," ujar Busquets usai pertandingan, dikutip AFP.

"Ini sulit, sangat sulit bagi kami. Kami mencoba melemahkan, melelahkan mereka dan mencari ruang. Kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir."

Setelah tersingkir, Busquets mendapat pertanyaan soal masa depannya di timnas. Mengenai hal tersebut, dia mengaku belum bisa memberikan jawaban.

Baca juga: Tepis 2 Penalti Spanyol, Kiper Maroko Bono Ukir Sejarah Piala Dunia

"Sekarang yang terpenting adalah tim nasional, bukan saya," ujarnya.

"Ini malam yang sulit dan kami harus bangkit dan menggunakan ini sebagai pengalaman untuk permainan kami. Ada beberapa pemain yang sangat muda yang akan sangat membantu."

Kisah kegagalan Spanyol lewat adu penalti ini tak hanya di pentas Piala Dunia. El Matador pun pernah disingkirkan Italia pada semifinal Euro 2020 melalui adu penalti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com