KOMPAS.com - Gelandang timnas Spanyol Andres Iniesta sempat mengalami depresi sebelum mengantarkan La Furia Roja juara Piala Dunia 2010.
Andres Iniesta mengalami depresi setelah kerabat dekatnya, Dani Jarque, meninggal dunia pada 2009 atau satu tahun sebelum Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Berdasarkan laporan Goal International, Dani Jarque meninggal dunia akibat serangan jantung pada usia 26 tahun.
Sebagai kerabat dekat, Andres Iniesta merasakan betul kepergian Dani Jarque. Bahkan, dia merasa rapuh secara mental hingga membutuhkan bantuan seorang profesioal.
Baca juga: Timnas Spanyol Jadi Kandidat Kuat Juara Piala Dunia 2022
Andres Iniesta menyebut kepergian Dani Jarque menjadi salah satu kemalangan yang ia rasakan menjelang Piala Dunia 2010.
Pemain kelahiran Fuentealbilla, Spanyol, itu merasa terganggu meski pada saat bersamaan dirinya memiliki kesuksesan besar bersama Barcelona dan tim nasional.
"Sayangnya, saya harus mengalami beberapa kemalangan secara berturut-turut, meskipun saya benar-benar sukses saat itu," kata Iniesta, dikutip dari Goal International, 24 Mei 2020.
"Tapi kemudian teman saya Dani Jarque meninggal pada Agustus 2009, yang benar-benar membuat saya begitu rapuh hingga membutuhkan bantuan profesioal," ujar Iniesta.
Baca juga: Eks Timnas Spanyol Jagokan Argentina Juara Piala Dunia 2022: Karena Messi!
Iniesta menyebut situasi itu sebagai fase terburuk dalam hidupnya.
Beruntung, Iniesta masih memiliki keluarga dan kekasih yang selalu memberi dukungan sehingga dirinya bisa melalui saat-saat sulit tersebut.
"Itu tentu saja menjadi fase tersulit dalam hidup saya. Sangat baik bagi saya untuk mendapat dukungan dari Anna, pacar dan istri saya saat ini, dan tentu saja orang tua saya," ucap Iniesta.
Ketika melalui masa-masa sulit secara mental, Andres Iniesta tetap harus memenuhi panggilan negara dan tampil di pentas akbar Piala Dunia 2010.
Timnas Spanyol ketika itu datang ke Afrika Selatan sebagai salah satu tim unggulan. Mereka lebih dulu menjuarai Euro 2008 sebelum menantang gelar juara dunia.
Setelah melalui rintangan di fase grup, Spanyol terus melaju hingga final. Mereka sudah ditunggu Belanda yang lebih dulu mengamankan tiket final berkat kemenangan atas Uruguay.
Final Piala Dunia 2010 antara Spanyol dan Belanda berlangsung di Stadion Soccer City, Johannesburg, pada 11 Juli 2010.
Baca juga: Jelang Piala Dunia 2022, Timnas Spanyol Latihan Pakai Radio
Laga tersebut berlangsung sengit hingga kedua tim harus melanjutkan perjuangan ke babak tambahan waktu atau extra time.
Pada momen inilah Andres Iniesta datang sebagai pahlawan. Dia memecah kebuntuan lewat gol yang ia bukukan pada menit ke-116.
Itu menjadi satu-satunya gol yang lahir pada final Piala Dunia 2010. Spanyol pun berhak mengangkat trofi Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah.
Iniesta melakukan selebrasi emosional setelah mencetak gol kemenangan Spanyol. Dia melepas kostum kebesaran La Furia Roja dan menunjukkan pesan di baliknya.
Baca juga: Andres Iniesta: Timnas Brasil Kandidat Kuat Juara Piala Dunia 2022
Di kaos Iniesta tertulis, "Dani Jarque: siempre con nosotros", yang berarti, "Selalu bersama kami'.
Setelah itu, Iniesta mengatakan bahwa golnya di final Piala Dunia 2010 menjadi awal dari perbaikan mentalnya yang sempat terganggu akibat kepergian Dani Jarque.
Iniesta perlahan kembali menemukan gairah bersama kesuksesan di Piala Dunia 2010.
Dia mengatakan bahwa saat-saat sulit pada masa lalu telah menjadikannya sebagai pribadi yang lebih kuat.
"Untungnya, fase ini adalah masa lalu. Fase yang membuat saya lebih kuat dan lebih baik," tutur gelandang yang kini berkarier di Liga Jepang bersama Vissel Kobe tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.