KOMPAS.com - Penyerang timnas Perancis, Karim Benzema, berhasil memenangkan Ballon d'Or pertamanya pada Selasa (18/10/2022) di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis.
Benzema menjadi pemenang Ballon d'Or 2022 setelah mengungguli Sadio Mane, dan Kevin De Bruyne.
Keberhasilan Benzema membawa Real Madrid juara Liga Spanyol dan Liga Champions 2021-2022 membukakan jalannya menuju trofi Ballon d'Or 2022.
Bersama Los Blancos, julukan Real Madrid, Benzema telah mencetak 44 gol dan 15 assist dari 46 penampilan di semua kompetisi sepanjang 2021-2022.
Baca juga: 27 Hari Jelang Piala Dunia 2022: I Will Survive, Lagu Sakti Perancis Juara
Kini, perhatiannya akan tertuju pada Piala Dunia 2022 yang akan diselenggarakan di Qatar dari 20 November hingga 18 Desember.
Namun, tantangan besar menanti Benzema. Sebab, terdapat sebuah "kutukan" yang menunjukkan bahwa tak ada satu pun pemenang aktif Ballon d'Or yang kemudian sukses mengawinkan trofi itu dengan gelar juara Piala Dunia.
Nama-nama mentereng seperti Alfredo di Stefano, Eusebio, Johan Cruyff, Roberto Baggio, Ronaldo, Ronaldinho, Michael Owen, Lionel Messi merupakan bukti dari kutukan tersebut.
Cruyff (1973), Baggio (1993) dan Ronaldo Luis Nazario de Lima (1997) berhasil mencapai final Piala Dunia setahun setelah mereka memenangi Ballon d'Or, tetapi tetap gagal meraih gelar juara.
Benzema kini berusia 34 tahun dan perhelatan di Qatar nanti berpotensi jadi kesempatan terakhirnya menjuarai Piala Dunia bersama Perancis.
Timnas Perancis merupakan salah satu tim unggulan di Piala Dunia 2022.
Perancis tergabung di Grup D bersama Australia, Denmark, dan Tunisia.
Nama-nama seperti Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, dan Hugo Lloris akan menemani Benzema sebagai tulang punggung permainan Les Bleus.
Adapun Benzema merupakan orang Perancis pertama yang memenangkan Ballon d'Or sejak Zinedine Zidane pada tahun 1998.
Ia mengaku bangga bisa mengalahkan pemain-pemain hebat seperti Sadio Mane dan Robert Lewandowski untuk gelar ini.
Baca juga: Messi Sebut Brasil dan Perancis Bisa Hancurkan Mimpinya di Piala Dunia
"Penghargaan ini membuat saya sangat bangga. Ketika masih muda, saya tidak pernah menyerah. Itu merupakan mimpi masa kecil saya," ucap Benzema.
"Saya memiliki motivasi, saya memiliki dua panutan dalam hidup saya, yaitu Zidane dan Ronaldo. Saya selalu memiliki mimpi bahwa segalanya mungkin," katanya.
“Ada periode di mana saya tidak berada di tim Perancis, tetapi saya tidak pernah berhenti bekerja," tutur pemain Real Madrid itu.
"Saya sangat bangga dengan perjalanan karier ini dan itu tidak dilewati dengan mudah. Itu juga merupakan waktu yang sulit bagi keluarga dan teman saya," kata Benzema menambahkan.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua rekan setim saya di Real Madrid dan tim nasional, pelatih saya, dan Presiden Real Madrid," ujar Benzema.
Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1998: Gelar Perdana Perancis di Rumah Sendiri
"Selain itu, saya selalu mendapat dukungan dari Jean-Michel Aulas (Presiden Lyon). Ballon d'Or adalah penghargaan individu, tetapi itu bersifat kolektif untuk semua orang yang telah membantu saya memenangkannya," katanya.
"Usia hanyalah angka bagi saya. Orang-orang bermain sampai tahun-tahun terakhir mereka sekarang dan saya masih memiliki hasrat yang membara ini."
"Motivasi inilah yang membuat saya terus maju dan tidak pernah membiarkan diri saya untuk menyerah. Itu membuat mimpi ini tetap hidup. Saya hanya ingin memanfaatkannya sebaik mungkin," kata Benzema yang merupakan jebolan akademi Lyon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.