Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TGIPF: Stadion Kanjuruhan Tak Layak Gelar Laga Berisiko Tinggi

Kompas.com - 10/10/2022, 14:40 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Salah satu anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan, menyebut Stadion Kanjuruhan tidak layak menggelar laga berisiko tinggi atau high risk match.

Hal itu disampaikan Nugroho Setiawan setelah melihat rekaman CCTV dan meninjau langsung Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (8/10/2022).

Secara khusus, Nugroho Setiawan menyinggung infrastruktur Stadion Kanjuruhan yang tidak memiliki pintu darurat.

Nugroho Setiawan juga menyinggung infrastruktur Stadion Kanjuruhan mulai dari pintu hingga tangga yang tidak layak.

Sebagai informasi, Nugroho Setiawan adalah satu-satunya orang Indonesia yang mengantongi lisensi Security Officer FIFA.

Baca juga: Investigasi Tragedi Kanjuruhan: 12 Temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil

"Kesimpulan sementara adalah stadion ini (Kanjuruhan) tidak layak untuk menggelar high risk match," kata Nugroho Setiawan dikutip dari Kompas TV.

"Mungkin untuk medium atau low risk match masih bisa. Namun, untuk high risk match ini kami harus membuat kalkulasi yang sangat konkret seperti cara mengeluarkan penonton saat keadaan darurat," ucap Nugroho.

"Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk juga berfungsi sebagai pintu keluar. Namun, pintu itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat," ujar mantan pengurus PSSI itu.

High risk match dalam pernyataan Nugroho Setiawan di atas merujuk kepada pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar sebelum tragedi Kanjuruhan beberapa hari yang lalu.

Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya termasuk dalam kategori high risk match di Indonesia mengingat sejarah rivalitas kedua tim.

Baca juga: Termasuk Dirut PT LIB, 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Bakal Diperiksa Besok

Dalam keterangannya, Nugroho Setiawan menjabarkan beberapa hal yang harus diubah atau diperbaiki dari infrastruktur Stadion Kanjuruhan.

Menurut Nugroho Setiawan, pegangan tangga Stadion Kanjuruhan sudah tidak terawat.

Nugroho Setiawan menilai hal itu adalah salah satu faktor yang melukai korban tragedi Kanjuruhan karena banyak pegangan tangga yang roboh ketika kejadian.

"Jadi, mungkin ke depan perbaikannya adalah mengubah struktur pintu Stadion Kanjuruhan. Kemudian mempertimbangkan aspek akses," ucap Nugroho.

"Seperti salah satunya anak tangga. Rata-rata lebar tapak dan ketinggian anak tangga Stadion Kanjuruhan mendekati 30 cm," ujar Nugroho.

"Dalam aturannya, ketinggian anak tangga seharusnya 18 cm dengan lebar tapak 30 cm. Dengan ukuran normal itu, kita berlari turun atau naik tidak ada kemungkinan jatuh," ucap Nugroho.

"Lebar anak tangga Stadion Kanjuruhan juga tidak ideal. Pegangan tangga juga tidak terawat. Ketika banyak orang berdesakan, pegangan itu patah. Itu juga termasuk faktor yang melukai korban," ujar Nugroho menambahkan.

Baca juga: Beberapa Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Alami Pendarahan Mata

Terkait rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan, Nugroho Setiawan secara khusus menyoroti Pintu 13.

Nugroho Setiawan menilai situasi Pintu 13 saat kejadian sangat mengerikan karena tumpukan massa sudah tidak terkendali.

Nugroho Setiawan dengan tegas menyatakan tumpukan massa di Pintu 13 adalah akibat dari keputusan pihak keamanan menembakkan gas air mata ke tribune.

Terkait infrastruktur Stadion Kanjuruhan, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Kementerian PUPR untuk melakukan audit.

Presiden Jokowi meminta Kementerian PUPR melakukan audit seluruh stadion yang digunakan tim Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, dalam kurun waktu satu bulan.

Adapun Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ahmad Hadian Lukita, sudah ditetapkan sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan oleh Kapolri Listyo Sigit pekan lalu.

Secara garis besar, Ahmad Hadian Lukita dianggap lalai dalam hal verifikasi stadion.

Kapolri Listyo Sigit menyebut Akhmad Hadian Lukita dalam hal ini PT LIB masih menggunakan hasil verifikasi tahun 2020 ketika menunjuk Stadion Kanjuruhan sebagai venue pertandingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com