KOMPAS.com - Pelatih Arema FC, Javier Roca, hancur dan merasa bersalah atas terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya di Liga 1 2022-2023.
Pertandingan Arema vs Persebaya yang berlangsung pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB berakhir dengan skor 2-3.
Hasil tersebut merupakan kekalahan kandang pertama Arema FC dari Persebaya Surabaya dalam 23 tahun.
Javier Roca menyesalkan kekalahan ini yang berujung tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang. Andai timnya meraih hasil imbang, dia menilai tragedi ini tak akan terjadi.
Baca juga: Duka Persib untuk Kanjuruhan: Pita Hitam Dikenakan, Luis Milla Hilang Kata
"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab," kata Javier Roca, dilansir dari media Spanyol Cadena Ser.
"Hasil menentukan apa yang terjadi pada akhir. Jika kami imbang, ini tidak akan terjadi," ucap mantan pelatih Persik Kediri ini.
Javier Roca baru mengetahui kejadian di dalam stadion setelah kembali dari ruang konferensi pers. Dia melihat para pemainnya membantu para korban.
Pelatih asal Chile tersebut mengatakan bahwa ada penonton yang meninggal dalam pelukan pemain.
Baca juga: Boaz Solossa soal Tragedi Kanjuruhan: Bukan Saatnya Saling Menyalahkan
"Kami tidak pernah menyangka ini akan terjadi karena pemain memiliki hubungan yang bagus dengan para penggemar," kata Javier Roca.
"Saya pergi ke ruang ganti dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya melihat tragedi dalam stadion," ucapnya melanjutkan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.