Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luis Milla Sesalkan Tragedi Kanjuruhan: Ini Bukan Wujud Asli Indonesia

Kompas.com - 03/10/2022, 17:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, terkejut dan menyesal atas terjadinya tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. 

Duel Arema FC vs Persebaya yang dijuluki derbi Jawa Timur berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Arema kalah 2-3 dari Persebaya. Hasil tersebut menodai rekor Arema yang untuk pertama kalinya takluk dari sang rival di markas setelah 23 tahun. 

Setelah pertandingan berakhir, sejumlah suporter Arema masuk ke lapangan meski hal itu dilarang dalam aturan Liga 1. 

Baca juga: Boaz Solossa soal Tragedi Kanjuruhan: Bukan Saatnya Saling Menyalahkan

Saat penonton semakin banyak di lapangan, polisi lalu menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Akibatnya, penonton yang berada di tribune panik dan mencari pintu keluar.

Namun, ada penumpukan di pintu keluar sehingga terjadi desak-desakan dan menimbulkan korban jiwa. Sejauh ini tercatat 125 orang meninggal akibat tragedi Kanjuruhan. 

Pelatih Persib, Luis Milla, pun terpukul dengan kejadian ini. Dia mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan sangat menyakiti hatinya. 

"Ada info tentang provokasi dari penggemar, kelebihan kapasitas, intervensi polisi. Penyelidikan telah dibuka, tetapi citra yang ditinggalkan sangat menyakiti saya karena ini bukan wujud asli Indonesia," ucapnya, dikutip dari AS.  

Baca juga: Cerita Pilu Pelatih Arema soal Tragedi Kanjuruhan: Suporter Meninggal di Pelukan Pemain

"Saya sangat terkejut dengan yang terjadi dan sangat menyesal karena saya begitu mencintai negara ini. Faktanya, saya kembali karena mereka memperlakukan saya dengan baik saat saya menjadi pelatih (timnas Indonesia)," ucap Luis Milla. 

"Tidak ada pembenaran yang mungkin untuk menjelaskan apa yang telah terjadi. Sepertinya ada fan yang meninggal di ruang ganti Arema, melarikan diri dari gas air mata polisi. Saya sudah membacanya," tutur mantan pemain Real Madrid ini. 

Luis Milla mengatakan bahwa akibat tragedi ini, orang-orang tak bersalah harus menanggung perilaku buruk orang lain. 

"Sungguh mengerikan apa yang telah terjadi. Ada kekhawatiran besar. Saya mengenal negara ini dengan baik karena ini adalah periode kedua saya di sini dan orang-orangnya ramah serta penuh kasih sayang," kata Luis Milla. 

Baca juga: Bendera Anggota FIFA Berkibar Setengah Tiang, Wujud Empati Tragedi Kanjuruhan

"Anda hidup dengan baik, tetapi di dunia sepak bola ada sekelompok penggemar muda yang lepas kendali dan berbaur dengan para fan dan mengambil kesempatan untuk berkelahi," kata Luis Milla yang juga eks pelatih timnas Indonesia. 

"Orang-orang baik yang melakukan tindakan benar, membayar konsekuensi dari perbuatan buruk orang lain," ucap Luis Milla melanjutkan. 

Luis Milla pun berharap hasil investigasi bisa membantu menemukan solusi agar tragedi yang merenggut ratusan nyama ini tidak terjadi lagi. 

"Saya mengenal 5 pemain Arema dan saya belum berbicara dengan mereka setelah apa yang terjadi. Mereka orang baik dan diberkati. Sangat penting untuk menemukan solusi agar hal ini tidak terjadi lagi," kata Luis Milla. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com