Suasana penuh kecewa itu kemudian memuncak setelah peluit panjang dibunyikan.
Baca juga: FIFA Larang Gas Air Mata: Pengamanan Sepak Bola Beda dengan Demo...
Tak lama setelah para pemain masuk ke ruang ganti, sejumlah oknum suporter turun ke lapangan.
Gelombang suporter yang turun ke lapangan pun kian besar sehingga melahirkan kerusuhan.
Situasi di dalam Stadion Kanjuruhan semakin kacau saat kerusuhan terjadi. Terlebih lagi, setelah pihak keamanan menembak gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.
Nahasnya, asap gas air mata yang mereka lontarkan mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.
Asap tersebut disinyalir membuat suporter langsung berlarian ke pintu keluar secara berdesakan sehingga sesak napas dan pingsan, bahkan memakan korban jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.