Alasan Sadio Mane Tak Mau Hidup Mewah, Ingin Hujan Euro Jatuh di Tempat yang Membutuhkan

Kompas.com - 29/06/2022, 08:40 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber AS

KOMPAS.com - Sadio Mane baru saja membuat keputusan besar dalam kariernya sebagai pesepak bola profesional.

Dia mengakhiri kisah manisnya selama enam tahun bersama Liverpool untuk mencari tantangan bersama Bayern Muenchen.

Sejatinya, striker berusia 30 tahun ini tak memiliki masalah saat merumput di Anfield.

Pemain internasional Senegal ini nyaris tak tergantikan karena termasuk andalan pelatih Juergen Klopp.

Baca juga: Sadio Mane Pergi, Legenda Liverpool Sedih Kehilangan Mesin Gol yang Tak Kenal Cedera

Namun Sadio Mane mengaku ingin mencari tantangan baru setelah enam musim merumput di Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris.

Allianz Arena, markas Bayern Muenchen, jadi pelabuhan barunya. Sadio Mane menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan raksasa Bundesliga, kasta tertinggi Liga Jerman, tersebut.

Tampaknya, Bayern menjadi tempat yang tepat bagi Sadio Mane jika "kesederhanaan" jadi patokan. Sebab, kedua belah pihak sama-sama tidak silau oleh kemewahan.

Ya, Bayern termasuk klub yang tak pernah royal ketika membeli dan menggaji pemainnya.

Meski berstatus raksasa dan tim elite, klub berjuluk The Bavarians ini tetap menerapkan kebijakan yang ketat soal dua hal itu (biaya transfer dan gaji).

Tak heran, Bayern tak pernah membuat rekor transfer. Gaji para pemainnya pun tidak sefantastis apa yang diterima sejumlah sosok bintang di Real Madrid, Paris Saint-Germain atau klub-klub elite Inggris.

Baca juga: Saat Sadio Mane Ungkap Alasan Tak Mau Ikut Gaya Hidup Ronaldo dan Neymar...

Setali tiga uang, Sadio Mane pun termasuk sosok sederhana.

Dia tak pernah mau hidup dalam kegemerlapan dunia seperti pesepak bola pada umumnya, yang menghabiskan sebagian besar pendapatan untuk barang dan gaya hidup mewah. 

Padahal, Sadio Mane sangat mampu melakukan hal itu apalagi dirinya termasuk pemain bintang. 

Ternyata, Sadio Mane memiliki alasan tersendiri yang membuatnya tak mau hanyut dalam kemewahan. Dia hanya ingin fokus membantu sesama yang kesulitan seperti apa yang pernah dialaminya.

"Mengapa saya ingin 10 Ferrari, 20 jam tangan berlian atau dua pesawat? Apa yang akan dilakukan benda-benda ini untuk saya dan dunia?" ujar Sadio Mane kepada media Ghana, nsemwoha.com, pada 2019.

Baca juga: Daftar Pemakai Nomor Punggung 17 di Bayern Muenchen, Sadio Mane Terbaru

"Saya kelaparan dan harus bekerja di ladang, saya selamat dari masa-masa sulit, saya bermain sepak bola tanpa alasa kaki, saya tidak memiliki pendidikan atau banyak hal lain tetapi hari ini, dengan apa yang saya peroleh berkat sepak bola, saya bisa membantu orang-orangku." 

Sadio Mane tak hanya berucap. Dia memberikan contoh karena mewujudkan apa yang dikatakannya tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Sadio Mane memberikan bantuan untuk meringankan beban hidup masyarakat di kota kelahirannya.

Mane lahir di Bambali, Sedhiou, Senegal. Wilayah kecil berpenduduk sekitar 2.000 jiwa ini terletak di tepi Sungai Casamance sehingga Bambali termasuk desa nelayan. 

Akses ke ibu kota terbilang sangat jauh lantaran membutuhkan waktu tujuh jam. Selain itu, jalanan belum beraspal serta sejumlah hewan peliharaan seperti sapi dan kambing pun berkeliaran di antara lalu-lalang manusia.

Baca juga: Sadio Mane Ungkap Penyebab Pilih Bayern Muenchen sebagai Pelabuhan Baru

Sejumlah besar wanita pun terpaksa melahirkan di rumah sendiri karena di kota tak ada rumah sakit. 

Minimnya fasilitas membuat Sadio Mane pun pernah mengalami kisah tragis. Ayahnya meninggal dunia akibat tak bisa menerima perawatan medis secara memadai.

Ini yang menggerakkan hati Sadio Mane untuk berbakti. Dia membangun rumah sakit di tanah kelahirannya tersebut sehingga masalah kesehatan bisa terpecahkan.

Tak cuma itu. Sadio Mane juga membangun sekolah, memberikan laptop kepada setiap siswa, membiayai stasiun pengisian bahan bakar, membangun kantor pos, stadion, menyumbangkan peralatan olahraga untuk semua anak.

Bahkan, Sadio Mane memasang jaringan 4G untuk semua orang di desa. 

Belum berhenti di situ kedermawanan pemain internasional Senegal ini. Sadio Mane pun memberikan 70 euro (sekitar Rp 1,094 juta) untuk semua orang sangat miskin di Senegal sehingga beban hidup setiap keluarga menjadi lebih ringan.

Baca juga: Sebut Pemain Favorit, Lionel Messi Pernah Minta Barcelona Boyong Sadio Mane

"Saya tidak perlu memamerkan mobil mewah, rumah besar, pesawat terbang atau kapal pesiar. Saya lebih suka orang-orangku menerima sedikit dari apa yang telah diberikan kepadaku," ungkap Sadio Mane.

Kerendahan hati menjadi alasan utama Sadio Mane menghindari keglamouran dunia ini. Dia memilih menjadi bintang yang bersinar dan mencerahkan kehidupan rakyat di tanah kelahirannya.

Sadio Mane pun memastikan, hujan jutaan euro jatuh di tempat yang paling membutuhkan.

Sebelum bergabung dengan Bayern, Sadio Mane membantu Liverpool mengangkat trofi Liga Inggris musim 2019-2020 sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 30 tahun.

Dia juga menjadi bagian The Reds, julukan Liverpool, ketika merengkuh gelar juara Liga Champions musim 2018-2019.

Di level internasional, Sadio Mane pun membantu Senegal mencetak sejarah ketika juara Piala Afrika edisi 2021. Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Senegal menjadi nomor satu di benua tersebut.

Kapten timnas Senegal, Sadio Mane, menjadi Pemain Terbaik Piala Afrika 2021 setelah mengantar negaranya menjadi juara dengan mengalahkan timnas Mesir pada Senin (7/2/2022) dini hari WIB.AFP/CHARLY TRIBALLEAU Kapten timnas Senegal, Sadio Mane, menjadi Pemain Terbaik Piala Afrika 2021 setelah mengantar negaranya menjadi juara dengan mengalahkan timnas Mesir pada Senin (7/2/2022) dini hari WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com