Adrian menjelaskan bahwa kekalahan kuncian tersebut karena ia kecolongan dan tidak sigap dalam melepaskan kaki kirinya dari cengkeraman Silva.
Padahal satu kaki lainnya sudah lolos dan siap untuk mengajak Silva kembali adu baku hantam dalam posisi berdiri.
“Saya kecolongan. Jadi, pas saya keluar kaki saya tertinggal satu. Saya tidak mungkin cari alasan. Saya kalah, tapi itu jadi pembelajaran buat kita juga. Mungkin saya harus memperdalam BJJ,” ungkapnya.
Baca juga: ONE Championship: Papua Badboy Siap Tanding Ulang Lawan Alex Silva
Mengincar Laga Trilogi
Selain membalas kekalahan sebelumnya dari Adrian, kemenangan ini juga menjadi rekor tersendiri bagi Silva.
Ia kini memegang rekor sebagai pemilik kemenangan kuncian terbanyak di ONE bersama Shinya Aoki dengan total sembilan kemenangan.
Selain itu, dia pun mendapat bonus performa senilai 50.000 dollar AS atau setara (Rp 737 juta) dari sang CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.
Kini laga antara Adrian dan Silva berakhir imbang 1-1. Pria kelahiran Maluku ini pun mengajak Silva untuk kembali bertarung dalam laga trilogi pada waktu yang akan datang.
“Kalau untuk laga kedua ini, hasilnya masih satu sama. Maunya saya ada laga ketiga biar tahu siapa yang menang, toh. Itu baru kita tahu siapa yang paling jago,” ungkap pria 29 tahun ini.
Baca juga: ONE Championship: Eko Roni Bidik Petarung di Lima Besar
Jika kembali berhasil meraih kemenangan atas Silva, Adrian sebetulnya berpeluang menembus peringkat lima besar.
Bagaimanapun, Silva adalah mantan juara dunia divisi strawweight ONE Champioship yang masih sangat disegani meski kini telah berusia 39 tahun.
Namun, hal ini tak membuat Adrian patah hati. Ia mengaku akan terus berjuang demi mengharumkan Indonesia sebagai atlet pertama yang bisa menembus ranking dan menantang pemilik sabuk saat ini, Joshua Pacio.
“Kalau kalah orang tidak perlu tahu alasan, tapi mereka tidak tahu kita punya perjuangan sampai situ bagaimana," ujar petarung yang besar di Sorong, Papua Barat.
"Jadi apa yang orang lihat tidak seperti apa yang saya rasakan. Saya punya perjuangan hanya mau bikin orang bangga, kau tidak perlu tahu saya punya susah."
Selanjutnya, ONE 159 akan hadir pada 22 Juli menampilkan laga perebutan gelar juara dunia ONE Middleweight antara Reinier de Ridder menghadapi Vitaly Bigdash di partai puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.