Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adrian Mattheis Siap Bangkit dari Kekalahan, Incar Laga Ketiga Melawan Alex Silva

Kompas.com - 15/06/2022, 23:44 WIB
Ahmad Zilky,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petarung Indonesia, Adrian Mattheis, mengungkapkan keinginannya untuk kembali bertarung melawan Alex Silva untuk ketiga kalinya.

Adrian Mattheis harus menelan pil pahit saat menghadapi Alex Silva dalam ajang ONE 158 pada 3 Juni lalu.

Jagoan MMA asal Indonesia ini menyerah pada ronde pertama karena kuncian kaki licin dari sang rival, Alex Silva.

Adrian mengakui adanya perbedaan kelas dalam area grappling dengan pemilik sabuk hitam Brazilian Jiu-jitsu (BJJ) tersebut.

Tidak seperti Silva pada laga pertama, Adrian Mattheis menerima kekalahan dengan lapang dada.

Baca juga: Wawancara Adrian Mattheis Jelang Partai Kedua Lawan Eks Juara Dunia ONE Championship

“Kalau Adrian tidak beban. Mau menang atau kalah itu sudah hal yang biasa. Jadi pembelajaran hidup untuk Adrian,” ujar Adrian tentang hasil laga di ONE 158 dalam rilis yang diterima Kompas.com.

"Apapun keputusan wasit saya harus terima, berbeda dengan yang kemarin saat Silva dipukul KO dan dia tidak terima." 

“Jadi saya terima dengan lapang dada. Ya memang benar wasit menghentikan pertandingan. Kan saya tidak tap out (tanda menyerah),” imbuhnya.

Sejak bel ronde pertama berbunyi, Adrian langsung tampil agresif dengan melayangkan berbagai pukulan khas milik “Papua Badboy”.

Sementara itu, Silva lebih sabar menunggu dan ketika ada kesempatan membawa pertarungan ke bawah, petarung Brasil ini pun langsung mendominasi.

Setelah mencoba berbagai upaya kuncian, Silva berhasil mengisolir kaki Adrian dan membelitnya seperti gurita.

Baca juga: Hasil ONE Championship: Elipitua Siregar Kalahkan Veteran Filipina, Petarung Thailand Pertahankan Gelar

Melihat Adrian berada dalam posisi berbahaya dan kesulitan melepaskan diri, wasit Olivier Coste segera mengintervensi laga dan memberi kemenangan pada atlet asal Evolve MMA itu.

Laga pun berakhir pada menit 3:34 ronde pertama.

“Saya tidak nge-tap, tapi kaki kan sudah terputar sekali. Kalau tidak [dihentikan], mungkin bisa patah," ujar Adrian.

"Jadi itu adalah keputusan wasit saya harus terima dan respek juga ke beliau. Silva juga instruktur di Evolve MMA. Itu sesuatu yang Tuhan sudah siapkan di depan. Jadi saya terima kekalahan itu dengan lapang dada." 

Adrian menjelaskan bahwa kekalahan kuncian tersebut karena ia kecolongan dan tidak sigap dalam melepaskan kaki kirinya dari cengkeraman Silva.

Padahal satu kaki lainnya sudah lolos dan siap untuk mengajak Silva kembali adu baku hantam dalam posisi berdiri.

“Saya kecolongan. Jadi, pas saya keluar kaki saya tertinggal satu. Saya tidak mungkin cari alasan. Saya kalah, tapi itu jadi pembelajaran buat kita juga. Mungkin saya harus memperdalam BJJ,” ungkapnya.

Baca juga: ONE Championship: Papua Badboy Siap Tanding Ulang Lawan Alex Silva

Mengincar Laga Trilogi

Selain membalas kekalahan sebelumnya dari Adrian, kemenangan ini juga menjadi rekor tersendiri bagi Silva.

Ia kini memegang rekor sebagai pemilik kemenangan kuncian terbanyak di ONE bersama Shinya Aoki dengan total sembilan kemenangan.

Selain itu, dia pun mendapat bonus performa senilai 50.000 dollar AS atau setara (Rp 737 juta) dari sang CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.

Kini laga antara Adrian dan Silva berakhir imbang 1-1. Pria kelahiran Maluku ini pun mengajak Silva untuk kembali bertarung dalam laga trilogi pada waktu yang akan datang.

“Kalau untuk laga kedua ini, hasilnya masih satu sama. Maunya saya ada laga ketiga biar tahu siapa yang menang, toh. Itu baru kita tahu siapa yang paling jago,” ungkap pria 29 tahun ini.

Baca juga: ONE Championship: Eko Roni Bidik Petarung di Lima Besar

Jika kembali berhasil meraih kemenangan atas Silva, Adrian sebetulnya berpeluang menembus peringkat lima besar.

Bagaimanapun, Silva adalah mantan juara dunia divisi strawweight ONE Champioship yang masih sangat disegani meski kini telah berusia 39 tahun.

Namun, hal ini tak membuat Adrian patah hati. Ia mengaku akan terus berjuang demi mengharumkan Indonesia sebagai atlet pertama yang bisa menembus ranking dan menantang pemilik sabuk saat ini, Joshua Pacio.

“Kalau kalah orang tidak perlu tahu alasan, tapi mereka tidak tahu kita punya perjuangan sampai situ bagaimana," ujar petarung yang besar di Sorong, Papua Barat.

"Jadi apa yang orang lihat tidak seperti apa yang saya rasakan. Saya punya perjuangan hanya mau bikin orang bangga, kau tidak perlu tahu saya punya susah."

Selanjutnya, ONE 159 akan hadir pada 22 Juli menampilkan laga perebutan gelar juara dunia ONE Middleweight antara Reinier de Ridder menghadapi Vitaly Bigdash di partai puncak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com