Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2022, 04:53 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Keputusan Kylian Mbappe untuk bertahan di Paris Saint-Germain mendapat reaksi keras dari LaLiga, otoritas kompetisi sprofesional Liga Spanyol.

Kylian Mbappe dipastikan memperpanjang masa baktinya bersama PSG sekaligus menolak tawaran raksasa Spanyol, Real Madrid, lewat sebuah video pengumuman pada Minggu (22/5/2022).

Mbappe membawa PSG sebagai juara Liga Perancis musim ini dengan 28 gol dan 17 assist, menjadikannya pemain pertama sepanjang sejarah kompetisi tersebut yang berdiri di puncak klasemen gol dan assist pada akhir musim.

Pemenang Piala Dunia 2018 tersebut menandatangani kontrak baru hingga Juni 2025.

Beberapa pihak mengklaim PSG menjadikannya pemain dengan gaji termahal di dunia serta bonus perpanjangan kontrak senilai hingga 150 juta euro atau 2,3 triliun rupiah.

"Saya yakin saya bisa terus berkembang di dalam klub yang telah memberikan segalanya untuk berada di level teratas," tutur Mbappe di pernyataan resminya.

"Saya juga sangat bahagia bisa terus bermain di Perancis, negara di mana saya lahir, tumbuh besar, dan berjaya."

Baca juga: Hasil PSG vs Metz 5-0, Mbappe Meledak, Di Maria Gol Perpisahan

Kabar ini langsung direspons dengan keras oleh LaLiga hanya beberapa jam setelahnya.

Badan pimpinan Javier Tebas ini mengatakan perjanjian PSG dengan Mbappe "menyerang stabilitas sepak bola Eropa" dan "mengancam ribuan pekerjaan serta integritas sepak bola, tak hanya di kompetisi eropa tetapi domestik".

"Sungguh penuh skandal apabila klub seperti PSG yang musim lalu melaporkan kerugian hingga 220 juta euro setelah mengakumulasi kerugian lebih dari 700 juta euro musim-musim sebelumnya (sembari melaporkan pendapatan sponsor dengan nilai meragukan) dan punya skuad bermain dengan harga sekitar 650 juta euro musim ini, bisa membiayai pemain seperti ini."

"Sementara, klub yang bisa menggaji sang pemain tanpa melihat beban gaji mereka terkompromi tak bisa melakukannya."

LaLiga juga menekankan bahwa mereka akan melayangkan komplain ke PSG kepada UEFA, pemerintah dan otoritas keuangan Perancis, serta otoritas Uni Eropa.

"PSG melakukan investasi tidak mungkin, mereka punya beban gaji yang tak bisa diterima dan kerugian finansial besar pada musim-musim sebelumnya," tulis pernyataan itu lagi.

"Mereka melanggar semua kontrol ekonomi UEFA dan Perancis."

Baca juga: Jurus Terakhir PSG demi Pertahankan Mbappe, Gaji Rp 73 Miliar Per Bulan

"Perilaku ini menunjukkan sekali lagi bahwa klub yang dimiliki suatu negara tak menghormati dan tidak ingin menghormati peraturan-peraturan sektor sepenting sepak bola," lanjutnya.

"peraturan ini adalah kunci untuk melindungi kelangsungan hidup ribuan pekerjaan."

Ini adalah kesekian kalinya Madrid gagal mendatangkan Mbappe. Sebelumnya, Madrid berupaya mendatangkan Mbappe pada Januari dan awal musim ini.

Madrind pun sempat berupaya mendatangkan Mbappe ketika sang pemain meninggalkan Monaco pada 2017.

Tak hanya itu, Mbappe juga sempat mengunjungi fasilitas Real Madrid pada umur 14 tahun dan bahkan disambut Zinedine Zidane sebelum ia memutuskan bergabung bersama Monaco.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com