Beberapa Ogoh-ogoh ada yang diarak melewati sekitaran hotel tempat klub menginap. Arak-arakan yang berjalan meriah tersebut menjadi sarana pelepas penat setelah melaksanakan seri 4 yang menegangkan.
“Iya itu baru pertama kali saya melihat Ogoh-ogoh di Bali. Seru sekali dan itu menjadi pengalaman baru buat saya,” ujar pemain muda Barito Putera, Bagas Kaffa.
Sementara itu, bek senior Bali United, Leonard Tupamahu, mengatakan ini adalah Hari Raya Nyepi ketiganya di Pulau Dewata.
Baca juga: Kokoh di Puncak Liga 1, Bali United Ogah Bergantung Hasil Rival
Bek asal Papua ini memaknai Hari Raya Nyepi sebagai waktu untuk mengistirahatkan fisik dan pikiran dari kesibukan dunia.
Baginya, Hari Raya Nyepi adalah momen mencari ketenangan batin dan kedamaian.
“Sebenarnya, kita butuh yang namanya satu hari seperti ini. Benar-benar stop dari kesibukan. Bukan cuma libur tapi benar-benar yang namanya semua orang berhenti kegiatan di luar rumah,” ucap bek berusia 38 tahun.
“Setelah itu, malamnya tidak boleh menyalakan lampu atau membuat keramaian. Harusnya daerah-daerah lain bikin kaya Nyepi juga di Bali. Hari tenang,” imbuhnya.
Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini sama kondusifnya dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hanya saja, beberapa tahun kemarin sedikit berbeda karena sinyal telepon seluler menghilang untuk menambah kekhusyukan masyarakat.
Dia berharap Nyepi tahun ini bisa menghadirkan berkah Bali United untuk kembali merengkuh juara.
“Yang pasti harapannya bisa angkat piala lagi bersama Bali United, amin” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.