KOMPAS.com - Melalui perekrutan Pratama Arhan, Tokyo Verdy bermaksud untuk membuat kekuatan sepak bola Asia merata.
Pada Rabu (16/2/2022), Tokyo Verdy merilis pernyataan di website mereka yang membuat publik sepak bola Tanah Air terkejut.
Klub kasta kedua Liga Jepang (J2 League) itu menyatakan bahwa mereka resmi merekrut salah satu talenta muda terbaik Indonesia, Pratama Arhan (20 tahun).
Dalam keterangannya, Tokyo Verdy mendaratkan Pratama Arhan secara permanen dari PSIS Semarang.
Baca juga: Bukan Gaji yang Dipikirkan Pratama Arhan di Tokyo Verdy, tetapi...
Tokyo Verdy juga tidak perlu mengeluarkan biaya transfer karena PSIS ikhlas melepas Arhan secara gratis demi kepentingan karier sang pemain.
Kedua pihak kabarnya sepakat menjalin kerja sama selama dua tahun atau hingga 2024. Arhan kabarnya akan terbang ke Jepang pada 25 Februari 2022.
Bagi Tokyo Verdy, ini merupakan kali pertama mereka mendaratkan pemain yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Khusus Indonesia, Tokyo Verdy memiliki pandangan khusus. Mereka melihat bahwa Indonesia saat ini mulai menjadi sorotan karena penampilan apik di kancah regional Asia Tenggara.
Baca juga: Alasan Pratama Arhan Masih Ikut Latihan PSIS meski Transfer ke Tokyo Verdy Sudah Resmi
Pada Piala AFF 2020 lalu, Indonesia keluar sebagai runner-up dan Pratama Arhan terpilih menjadi pemain muda terbaik turnamen.
"Berawal dari melihat potensi Indonesia sebagai negara dan perkembangan ekonominya ke depan, saya sangat tertarik dengan seperti apa kira-kira para pemain Indonesia sekarang," kata Direktur Tokyo Verdy Kentaro Tsuboi di kanal YouTube J-League, dikutip dari BolaSport, Sabtu (19/2/2022).
Tokyo Verdy tak cuma merekrut Pratama Arhan karena kebutuhan tim semata, tetapi ada misi mulia di balik itu.
Klub yang sedang berjuang naik ke kasta tertinggi Liga Jepang itu bermaksud untuk memangkas kesenjangan di antara negara-negara Asia lewat perekrutan Pratama Arhan.
Baca juga: Jadwal Keberangkatan Pratama Arhan ke Tokyo Verdy, Teriring Doa dari PSSI
Intinya, Tokyo Verdy ingin nantinya kekuatan sepak bola di Asia merata. Kalau masih ada kesenjangan pun, tak terlalu signifikan.
"Saya rasa dengan banyak pemain ASEAN yang bermain di J-League dapat menjadi pemicu untuk peningkatan level di seluruh Asia," kata Kentaro Tsuboi.
"Seperti Premier League Inggris, Spanyol atau empat Liga besar di Eropa, 'pemain bagus akan berkumpul di sana' (Liga Jepang). Bukankah image-nya akan seperti itu" imbuhnya. (Lukman Adhi Kurniawan).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.