KOMPAS.com - Dunia sepak bola Indonesia kini tengah ramai diguncang kabar mengenai terbongkarnya kedok dokter PSS Sleman, Elwizan Aminuddin, yang ternyata adalah dokter gadungan.
Kasus tidak biasa ini pertama kali diangkat oleh salah seorang kardiolog dengan akun Twitter @iqbalamin89.
Ia mengaku tidak menemukan nama Elwizan Aminuddin di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), IDI, dan KKI.
Temuan yang dipajang di media sosial tersebut langsung cepat menyita perhatian publik.
Kegaduhan yang terjadi kemudian membuat PT Liga Indonesia Baru turun langsung guna melakukan penyelidikan, dibantu oleh Satgas Covid-19 LIB.
Berdasarkan penelusuran PT LIB terbukti bahwa Amin, sapaan Elwizan Aminuddin, tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar.
Baca juga: Skuad Resmi Timnas Indonesia Piala AFF 2020, Kombinasi Asing dan Liga 1
Bahkan, temuan PT LIB tersebut sudah dikonfirmasi sendiri oleh sang Direktur Utama, Ahmad Hadian Lukita.
Sementara itu, tak lama setelah terbongkarnya status Elwizan Aminuddin, pihak PSS Sleman mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan sudah bukan lagi bagian dari tim.
“Sudah (mengundurkan diri). Secara lisan kemarin,“ ujar Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana, kepada Kompas.com.
Terbongkarnya kedok Elwizan Aminuddin sebagai dokter gadungan pun membuat geger publik. Sebab, PSS Sleman bukan satu-satunya klub yang sempat menggunakan jasanya.
Baca juga: Kasus Pembakaran Omah PSS Jadi Pelajaran Manajemen dan Suporter
Sebelumnya, Elwizan Aminuddin juga pernah bekerja untuk PS TNI (sekarang Persikabo 1973), Madura United, Kalteng Putra, timnas Indonesia U-16, serta timnas U-19.
Kejadian yang menimpa PSS Sleman memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana proses perekrutan dan penunjukkan dokter tim-tim Liga 1.
Kesalahan semacam ini tentu pantang terulang mengingat tugas dokter menyangkut kesehatan dan keselamatan pemain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.