Nasib Barcelona di Liga Champions: Xavi Tak Gentar, Yakin Bungkam Bayern

KOMPAS.com - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, tidak gentar meskipun harus menghadapi raksasa Jerman, Bayern Muenchen, pada laga terakhir Grup E Liga Champions.

Laga melawan Bayern Muenchen akan menjadi penentu nasib Barcelona di Liga Champions.

Blaugrana, julukan Barcelona, sebenarnya bisa mendapatkan tiket 16 besar Liga Champions jika berhasil mengalahkan Benfica pada matchday kelima Grup E, Rabu (24/11/2021) dini hari WIB.

Namun, Barcelona membuang kesempatan tersebut. Barcelona hanya mampu meraih satu poin setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Benfica.

Hasil imbang melawan Benfica sebenarnya tidak mengubah posisi Barcelona di klasemen Grup B.

Baca juga: Nicolas Otamendi, Kompatriot Messi yang Jadi Mimpi Buruk Barcelona

Skuad asuhan Xavi Hernandez masih tetap menempati peringkat kedua klasemen Grup E dengan koleksi tujuh poin.

Namun, hasil imbang melawan Benfica membuat Barcelona harus berjuang lagi pada matchday terakhir Grup E untuk mendapatkan tiket 16 besar.

Pasalnya, Barcelona saat ini hanya unggul dua angka atas Benfica yang duduk di peringkat ketiga klasemen Grup E.

Barcelona semakin tersudut karena tiket 16 besar Liga Champions dari Grup E hanya tersisa satu setelah Bayern Muenchen sudah dipastikan lolos ke fase gugur sebagai juara grup.

Pada matchday terakhir Grup E, Benfica akan menjamu Dynamo Kyiv di Estadio Da Luz, Rabu (8/12/2021).

Di sisi lain, Barcelona harus bertandang ke markas Bayern Muenchen, Allianz Arena.

Baca juga: Hasil Liga Champions: Barcelona Buang Peluang, Chelsea Hajar Juve, Man United...

Dengan kondisi klasemen Grup E saat ini, Barcelona wajib mengalahkan Bayern Muenchen jika ingin lolos ke 16 besar Liga Champions.

Jika gagal mengalahkan, Bayern Muenchen sementara pada laga lain Benfica sukses menumbangkan Dynamo Kyiv, Barcelona dipastikan akan langsung tersingkir.

Sebab, Barcelona saat ini kalah selisih maupun agresivitas gol dari Benfica. Tidak hanya itu, Barcelona juga kalah head to head dari Benfica.

Terlepas dari permutasi di atas, Barcelona sedikit di atas angin karena mereka bisa menentukan nasibnya sendiri.