KOMPAS.com - Manchester United menaklukkan Tottenham 3-0 di Tottenham Hotspur Stadium, London, Sabtu (30/10/2021) malam WIB.
Gol-gol datang dari para pemain lini depan mereka, Cristiano Ronaldo (39'), Edinson Cavani (64'), dan pemain pengganti Marcus Rashford (86').
Hasil ini adalah obat mujarab bagi pelatih Ole Gunnar Solskjaer yang posisinya berada di bawah tekanan besar seusai Man United menelan kekalahan besar 0-5 kontra rival mereka Liverpool pada akhir pekan lalu.
Man United kini hanya tiga poin di belakang Man City di klasemen Liga Inggris dengan Derbi Manchester akan bergulir minggu depan.
Berikut adalah 5 hal menarik Spurs vs Man United di Tottenham Hotspur Stadium tersebut.
1. Ole Beralih ke Lima Bek
Pelatih Man United Ole Gunnar Solskjaer membuat perubahan besar dengan pemilihan pemain dan formasinya untuk laga ini.
Solskjaer meninggalkan formasi 4-2-3-1 andalannya dan menurunkan Setan Merah dengan formasi lima bek: Victor Lindelof-Harry Maguire-Raphael Varane bermain bersama.
Menurut data Transfermarkt, ini adalah kali pertama Man United bermain dengan tiga bek tengah di Premier League sejak laga derbi Manchester pada Maret 2020.
Beberapa reporter di Inggris beranggapan kalau pemilihan formasi konservatif ini mriip dengan Sir Alex Ferguson dulu setelah mendapat kekalahan besar.
Miguel Delaney dari Independent beranggapan kalau ini adalah usaha Ole untuk "menstabilkan lini belakang lebih dulu, berupaya mendapatkan clean sheet, dan membangun dari sana".
"Kami menurunkan beberapa pemain lebih berpengalaman di sana," ujar Solskjaer menjelaskan formasinya kepada Sky Sports.
"Kami perlu pengalaman tersebut dan fondasi solid untuk membangun performa bagus. Itu hal utama."
2. Kritik Keras Roy Keane ke Harry Maguire
Roy Keane's impression of Harry Maguire ???? pic.twitter.com/tFiJNE8UJ6
— Football Daily (@footballdaily) October 30, 2021
Salah satu pandit di layar kaca Inggris yang membahas pertandingan ini adalah mantan gelandang dan kapten Manchester United Roy Keane.
Keane memang terkenal akan pendapat-pendapat tajam serta terus terangnya.
Namun, untuk ukuran Keane sekali pun, kritik yang ia lancarkan ke duo pemain Man United di lini belakang karena andil mereka dalam kekalahan 0-5 kontra Liverpool terhitung keras.
"Maguire dan (Luke) Shaw sungguh sangat memalukan klub ini pekan lalu," ujarnya di Sky Sports.
"Saya pikir Crystal Palace juga tak ingin mendatangkan Aaron Wan-Bissaka lagi... Saya dengar Maguire berbicara pada tengah pekan - ia seperti robot."
Maguire menjawab kritik tersebut dengan melanggar secara ceroboh Giovani Lo Celso dan mendapat kartu kuning saat laga baru bergulir kurang dari 24 menit.
Setidaknya, Man United berhasil mencatatkan clean sheet pertama mereka sejak kemenangan 1-0 kontra Wolves pada akhir Agustus.
3. Performa Mengilap Duet Tertua di Premier League
Ole Gunnar Solskjaer memulai laga dengan menduetkan dua penyerang tertua di Premier League musim ini.
Cristiano Ronaldo merupakan penyerang paling uzur di kasta teratas Liga Inggris sekarang dengan usia 37 tahun. Sementara, Edinson Cavani berada di urutan kedua pada usia 34 tahun, sama dengan umur penyerang Leicester City Jamie Vardy.
Keputusan tersebut terbukti tepat. Pada menit ke-39, Cristiano Ronaldo mengincar di tiang jauh untuk menunggu bola lambung terobosan dari Bruno Fernandes.
Fokus melihat bola tersebut melambung masuk ke kotak penalti, Ronaldo menjaga ketenangan untuk menaklukkan Hugo Lloris lewat sebuah tembakan voli akurat.
Ini adalah gol ketujuh CR7 sejak bergabung kembali bersama Man United.
Ronaldo pun menjadi penyedia untuk gol kedua Setan Merah yang dicetak oleh partnernya di lini depan, Cavani. CR7 menjadi pemain tertua yang mencatatkan gol dan assist dalam satu laga sejak Didier Drogba pada Desember 2014.
4. Nuno Espirito Santo di Posisi Genting
Bukan hanya masa depan Ole Gunnar Solskjaer yang dipertanyakan sebelum laga ini bergulir. Nasib Nuno Espirito Santo di Spurs pun masih jauh dari pasti. Walau memulai musim ini dengan tiga kemenangan dan clean sheet beruntun, hasil-hasil Spurs melorot dalam beberapa pekan terakhir.
Kekalahan-kekalahan di derbi London kontra Crystal Palace, Chelsea, Arsneal, dan West Ham memicu amarah suporter. Begitu pula kemunduran 0-1 lawan Vitesse di ajang UEFA Conference League walau Spurs ketika itu memainkan beberapa personel utama.
Kejengahan para fans membludak saat Nuno menarik keluar Lucas Moura pada menit ke-54. Keputusan tersebut mendapat reaksi keras dari para suporter Spurs.
Teriakan-teriakan "You don't know what you're doing" alias "kamu tak tahu apa yang kamu lakukan" membahana di stadion.
5. Lini Depan Tumpul Spurs
Jika bermain dengan duet striker 34 tahun atau lebih membuat Man United terlihat tajam dan agresif di lini depan, Spurs justru punya masalah kendati dapat menurunkan duet andalan Son Heung-min dan Harry Kane.
Mereka menyelesaikan laga tanpa tembakan tepat sasaran. Tottenham terakhir mencatatkan tembakan tepat sasaran di Premier League adalah pada menit ke-43 laga kontra West Ham pada akhir pekan silam.
Usaha Kane dalam 10 menit akhir laga masih bisa diblok kombinasi Luke Shaw dan Harry Maguire. Sementara, Son tak bisa mencatatkan peluang berarti selama di lapangan.
Bahkan, Marcus Rashford yang turun dari bangku cadangan pada menit ke-71 berhasil mencatatkan tembakan tepat sasaran, dan gol, hanya 15 menit setelah dirinya masuk.
Ini adalah kali pertama Spurs tak punya tembakan tepat sasaran di kandang sejak mereka kalah 0-5 dari Liverpool pada 2013 yang menjadi laga terakhir Andre Villas-Boas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.