“Saya kan risiko pekerjaannya tinggi karena bekerja di sepak bola. Jadi kalau ada cedera-cedera mungkin bisa di-back up dengan asuransi itu.”
“Ya, tahu sendiri kalau cedera biayanya sangat besar jadi kita harus mempersiapkan diri untuk jaga-jaga,” ujarnyanya.
Baca juga: Kisah Eddy Roostopo: Mantan Atlet PON, Tetap Bertahan di Antara Busur dan Anak Panah
Pemain asal Klaten tersebut mengatakan perputaran uang dalam industri sepak bola itu sangatlah besar.
Penghasilan yang dihasilkan pun sangat fantastis. Namun, kekayaan dan kemapanan finansial pada akhirnya ditentukan oleh kontrol gaya hidup pemain itu sendiri.
Dalam hal ini, Fachrudin beruntung gaya hidupnya sudah terkontrol dengan berkeluarga.
Namun, dia mengakui ada sedikit penyesalan karena sempat kehilangan kontrol sebelumnya.
“Dulu waktu masih bujang sedikit menyesal bahwa sering menghambur-hamburkan uang buat beli ini-itu, belanja ini-itu."
"Namun, setelah berkeluarga ini lebih tertata ada istri dan anak. Jadi waktu dapat bonus dan gaji dialokasikan pasti untuk tabungan, lebih tertata,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.