KOMPAS.com - Perencanaan finansial tidak selalu mengenai persiapan masa depan. Bijaksana dalam mengatur keuangan juga menjadi bagian dari bekal dalam meniti karier bagi mantan bek Timnas Indonesia Fachrudin Aryanto.
Fachrudin Aryanto mengaku sudah melek finansial sejak awal meniti karier.
Mindset-nya terbangun setelah mendapatkan banyak masukan dari para senior mengenai fakta bahwa menjadi pesepak bola profesional adalah profesi yang berisiko dan terbatas.
Karena itu, sejak masih muda, Fachrudin Aryanto sudah memahami pentingnya mengelola pendapatan dengan tujuan agar hasil keringatnya bisa dinikmati sekalipun sudah meninggalkan profesi profesional.
Dua instrumen yang ia percayakan dalam mengatur keuangannya adalah melalui tabungan dan investasi.
“Menabung dan investasi usaha itu sangat penting karena sebagai pemain sepak bola, karier dibatasi dengan umur. Ketika semakin tua, kami tidak kuat lagi bermain sepakbola,” ujar pemain Madura United tersebut kepada Kompas.com.
“Jadi, kami harus pintar-pintar wajib menurut saya untuk memanage penghasilan selama karier ini untuk menabung atau menyiapkan masa depan ketika tidak main bola lagi,” imbuhnya.
Memulai investasi pun sedikit susah-susah gampang. Butuh pertimbangan dan taktik untuk bisa menentukan investasi yang tepat.
Jika salah langkah, bukan keuntungan yang didapat malah kebangkrutan finansial.
Secara pribadi, Fachrudin Aryanto merasa cocok dengan investasi properti.
Memang perputaran bisnis yang dihasilkan tidak sederas investasi di bidang lain, tetapi investasi di sektor ini lebih minim resiko dan nyaman dilakukan.
“Saya buat seperti kos, alasannya karena selama masih aktif sepak bola, kos itu tidak perlu kita ikut mengurus. Kita bisa lepas ke orang kepercayaan jadi tetap fokus bermain bola dan usaha tetap jalan,” tutur pemain yang memulai karier senor bersama PS Sleman tersebut.
“kalau usaha yang lain mungkin perlu pemikiran atau tenaga yang butuh kita terjun langsung. Saat masih aktif main bola tidak efektif bisa menurut saya. Jadi saya buat kos, ketika sudah jalan semua kita tinggal menikmati hasil dan tetap fokus main bola,” imbuhnya.
Selain menabung dan berinvestasi, Fachrudin Aryanto juga menyisihkan pendapatannya untuk ikut asuransi.
Menurutnya, hal itu penting sebab profesi pesepak bola memiliki risiko tinggi. Dengan adanya asuransi, setidaknya ada proteksi jika kejadian-kejadian tidak terduga terjadi.
“Saya kan risiko pekerjaannya tinggi karena bekerja di sepak bola. Jadi kalau ada cedera-cedera mungkin bisa di-back up dengan asuransi itu.”
“Ya, tahu sendiri kalau cedera biayanya sangat besar jadi kita harus mempersiapkan diri untuk jaga-jaga,” ujarnyanya.
Pemain asal Klaten tersebut mengatakan perputaran uang dalam industri sepak bola itu sangatlah besar.
Penghasilan yang dihasilkan pun sangat fantastis. Namun, kekayaan dan kemapanan finansial pada akhirnya ditentukan oleh kontrol gaya hidup pemain itu sendiri.
Dalam hal ini, Fachrudin beruntung gaya hidupnya sudah terkontrol dengan berkeluarga.
Namun, dia mengakui ada sedikit penyesalan karena sempat kehilangan kontrol sebelumnya.
“Dulu waktu masih bujang sedikit menyesal bahwa sering menghambur-hamburkan uang buat beli ini-itu, belanja ini-itu."
"Namun, setelah berkeluarga ini lebih tertata ada istri dan anak. Jadi waktu dapat bonus dan gaji dialokasikan pasti untuk tabungan, lebih tertata,” pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2021/09/17/19400088/perencanaan-finansial-fachrudin-aryanto-dalam-menjalani-karier