Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden UEFA: Euro 2020 Tak Adil bagi Tim Nasional dan Suporter

Kompas.com - 10/07/2021, 16:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyatakan Euro 2020 atau Piala Eropa tak adil bagi tim nasional dan suporter karena aturan tuan rumah yang baru.

Mulai Euro 2020, UEFA resmi menetapkan tuan rumah turnamen diselenggarakan di kota-kota berbeda dalam 11 negara.

Adapun daftar tuan rumah Euro 2020, yakni London, Glasgow, Amsterdam, Kopenhagen, St Petersburg, Seville, Muenchen, Baku, Roma, Bucharest, dan Budapest.

Ini memungkikan sejumlah negara kerap melakukan perjalanan jauh ke venue pertandingan. Di sisi lain, terdapat tim peserta yang hanya mencatat perjalanan singkat.

Baca juga: Perjalanan Timnas Inggris ke Final Euro 2020, Hanya Kebobolan 1 Gol

Seperti halnya timnas Swiss yang melakukan perjalanan terjauh sepanjang 15.485 km (9.622 mil), sedangkan Skotlandia mencatat waktu terpendek di 1.108 km.

Jika dilihat dari perbedaan jarak tersebut, hal ini terkesan tidak adil bagi suatu tim.

Hal serupa juga dialami suporter yang harus menempuh jarak jauh demi tim kesayangannya. Belum lagi, situasi tengah buruk menyusul pandemi Covid-19.

Aleksander Ceferin mengakui bahwa format tuan rumah terkini itu tak adil bagi penggemar dan tim nasional

Ceferin melihat format 11 tuan rumah terlalu menantang dan tak akan mendukungnya lagi.

"Saya tidak akan mendukungnya lagi," kata Aleksander Ceferin dilansir BBC Sport, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Perjalanan Timnas Italia ke Final Euro 2020, Rekor 33 Laga Tanpa Kalah

"Di satu sisi, tidak benar bahwa beberapa tim harus melakukan perjalanan lebih dari 10.000 km, sedangkan yang lain hanya menempuh 1.000 km."

"Ini tidak adil bagi penggemar, yang harus berada di Roma suatu hari dan di Baku selama beberapa hari berikutnya, lalu melakukan penerbangan empat setengah jam."

"Mereka harus banyak bepergian, ke negara-negara dengan wilayah berbeda, mata uang berbeda, negara-negara di Uni Eropa (UE) dan Non-UE, jadi itu tidak mudah."

"Itu adalah format yang diputuskan sebelum saya datang dan saya menghormatinya," tambahnya yang baru menjadi Presiden UEFA pada 14 September 2016.

Baca juga: Presiden UEFA Undang Christian Eriksen Tonton Final Euro 2020

"Ini adalah ide yang menarik, tetapi sulit untuk diterapkan dan saya tidak berpikir kami akan melakukannya lagi," tutur Ceferin menjelaskan.

Di sisi lain, Aleksander Ceferin mengatakan Euro 2020 yang pertama di bawah masa jabatannya ini adalah Piala Eropa paling menarik.

"Ini Euro yang spesial, pastinya," lanjut eks Ketua Asosiasi Sepak Bola Slovenia itu.

"Saya akan mengingatnya sebagai awal dari normalitas dan kembalinya para penggemar."

"Saya belum pernah melihat Euro yang dramatis seperti ini, dengan pertandingan-pertandingan hebat dan hasil yang mengejutkan," tandas Ceferin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com