Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arema FC Sudah Lebih Siap Hadapi Isu Penyesuaian Kontrak di Masa Tunda

Kompas.com - 09/07/2021, 17:30 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengalaman kurang menyenangkan pada musim 2020 memberikan Arema FC banyak pelajaran berharga.

Kini tim berjuluk Singo Edan jauh lebih siap dalam mempersiapkan diri menghadapi musim 2021 yang juga masih menyisakan sejumlah kejutan.

Salah satunya masalah penyesuaian kontrak selama masa tunda yang sempat rumit di musim lalu.

Isu penyesuaian kontrak kembali naik menyusul penundaan kick off Liga 1 2021 yang seyogyanya digelar 9 Juli lalu kini mundur menjadi akhir Agustus.

Baca juga: Prediksi Italia Vs Spanyol, Pelatih Arema Jagokan Azzurri Menang 1-0

Pada penundaan kali ini PSSI memutuskan mengembalikan kebijakan penyesuaian kontrak pemain kepada klub.

Federasi tidak lagi mengeluarkan aturan-aturan khusus mengenai penyesuaian nilai kontrak seperti musim 2020 kemarin yang ditetapkan sebesar 25 persen.

Menanggapi hal tersebut General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan masalah ini sudah diantisipasi jauh-jauh hari.

Jadi sejak awal tim memang sudah mempersiapkan kondisi-kondisi semacam ini dan langsung disertakan dalam klausul kontrak tiap pemain.

"Hal-hal jika ada kondisi seperti itu (force majeure atau penundaan Liga) sudah kami atur di kontrak pemain," ujar Ruddy Widodo.

Ruddy Widodo membeberkan semenjak kerumitan yang terjadi pada musim 2020.

Arema FC dan klub-klub lain berusaha mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan melalui kontrak. Karena itu pada tahun ini kontrak pemain lebih tebal dari pada tahun-tahun sebelumnya.

"Perihal bagaimana format kontrak juga hasil diskusi dengan teman-teman klub lain,"ujarnya.

Semua hal-hal dijelaskan lebih terperinci dalam kontrak pemain. Tujuannya agar pemain ikut mengetahui langkah-langkah antisipasi apa saja yang disiapkan klub selama jalannya kompetisi.

Karena itu, tidak ada kebijakan mendadak yang kemudian menjadi sengketa yang merugikan salah satu pihak.

Ketika pemain menandatangani kontrak berarti terjadi kesepakatan yang mengikat antara klub dan juga pemain.

"Kitab Suci FIFA itu kontrak. Jadi memang tidak boleh ada pihak yang diberatkan, kata GM asal Madiun.

“Tidak hanya urusan saat Liga tertunda. Ketika pemain atau pelatih performanya kurang selama gelaran Liga juga diatur dalam kontrak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com