KOMPAS.com - Juventus bak tim yang tak memiliki identitas di bawah kendali Andrea Pirlo.
Andrea Pirlo ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada awal musim 2020-2021. Dia menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat.
Penunjukkan ini dinilai sebagai perjudian karena Pirlo tidak mempunyai pengalaman melatih tim besar sebelumnya.
Di Juventus, gaya main khas Pirlo adalah menyerang dengan tiga bek yang kemudian bertransisi menjadi empat bek saat kehilangan penguasaan bola.
Lalu, jika terjadi kebuntuan, Pirlo mengandalkan kemampuan individu pemainnya untuk keluar dari masalah.
Baca juga: 4 Misi yang Wajib Dituntaskan Cristiano Ronaldo Sebelum Pergi dari Juventus
Kebetulan, Pirlo memiliki stok pemain yang memilkiki skill individu di atas rata-rata. Paling menonjol tentunya Federico Chiesa dan Cristiano Ronalo.
Satu lagi, Pirlo juga fleksibel soal komposisi pemain. Semua itu bergantung kebutuhan dan kondisi lawan.
Namun, fleksibilitas Pirlo itu dinilai sebagai satu kekurangan. Juventus seperti bermain tanpa identitas yang jelas.
Ada sebuah fakta menarik soal Pirlo yang gemar gonta-ganti susunan pemain dalam formasi yang diusungnya.
Melansir La Gazzetta dello Sport, Kamis (6/5/2021), Pirlo ternyata tidak pernah menurunkan komposisi pemain yang sama dari laga ke laga hingga pekan ke-34 Liga Italia.
Baca juga: Antonio Conte, Memulai dan Mengakhiri Rentetan 9 Scudetti Juventus
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.