KOMPAS.com - Juergen Klopp dan Pep Guardiola mesti gigit jari. Premier League kembali menolak pemberlakukan aturan lima pergantian pemain.
Klub-klub Premier League menolak pemberlakukan aturan lima pergantian pemain dalam rapat pemegang saham pada Kamis (17/12/20) waktu Inggris.
Penolakan tersebut jelas menimbulkan kekecewaan bagi pelatih Liverpool, Juergen Klopp, yang menyebut pemberlakukan lima pemain pengganti sebagai sebuah kebutuhan dan tentu saja arsitek Manchester City, Pep Guardiola, yang bilang bahwa batasan tiga pemain pengganti adalah bencana.
Baca juga: Tundukkan Tottenham, Liverpool Jaga Rekor Kandang di Premier League
Penolakan pada rapat pemegang saham teraktual merupakan kali ketiga klub-klub Premier League menepikan wacana aturan lima pemain pengganti.
Proses pemungutan suara berjalan seimbang dengan hasil 10-10 bagi masing-masing kubu pro dan kontra.
Aston Villa, Burnley, Crystal Palace, Fulham, Leicester, Leeds, Newcastle, Sheffield United, West Ham, dan Wolverhampton muncul sebagai kubu yang bersilangan dengan Klopp serta Guardiola.
“Ini adalah musim yang berdurasi empat pekan lebih pendek dengan jumlah laga yang sama. Masa-masa ini sangat khusus, tak cuma untuk sepak bola tapi juga seluruh dunia. Semuanya berubah, tapi dua hal yang tetap adalah jadwal Premier League dan tiga pergantian pemain,” kata Klopp terkait alasannya mendukung pemberlakukan pemain pengganti ekstra.
Ketentuan agar sebuah rumusan bisa diterapkan di Premier League adalah tercapainya suara mayoritas, yakni 14 berbanding 6.
Premier League masih menjadi satu-satunya kompetisi elite Eropa yang belum menerapkan aturan lima pergantian pemain.
Aturan lima pergantian pemain sebelumnya sempat diterapkan di kasta teratas Inggris pada masa Project Restart, alias ketika kompetisi diputar kembali setelah sempat rehat akibat lockdown.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.