LONDON, KOMPAS.com - Liga Inggris bakal mewujudkan agenda memulai kompetisi baru musim 2020-2021 pada Sabtu (12/9/2020).
"Kami memilih berhati-hati dan masih akan berhadapan dengan stadion kosong di awal kompetisi," kata Ketua Eksekutif Liga Inggris Richard Masters.
Pemerintah Inggris melalui otoritas kesehatan, NHS, juga masih menetapkan protokol pencegahan corona melalui kebijakan stadion kosong itu hingga 1 Oktober 2020.
Bertolak dari pengalaman musim lalu, Liga Inggris menyelesaikan 92 laga tanpa disaksikan langsung penonton.
Sementara itu, data terkini pandemi corona di Inggris melalui laman covid19.who.int, menunjukkan per 9 September 2020, di Inggris ada 352.564 kasus Covid-19.
Lantas, dari jumlah itu, jumlah angka kematian mencapai 41.586 kasus.
Masih tingginya angka pandemi corona membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan lagi kebijakan baru mulai Senin (7/9/2020).
"Masyarakat dilarang berkumpul dalam jumlah enam orang atau lebih," kata pernyataan Boris Johnson.
Kebijakan itu nantinya akan dievaluasi secara menyeluruh pada Kamis (1/10/2020).
Menteri Urusan Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Oliver Dowden mengatakan bahwa akan ada rencana-rencana pionir, termasuk dalam hal ini berbagi kepada para penderita dan petugas kesehatan yang akan direalisasikan dalam waktu dekat.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris, Arsenal dan Liverpool Main pada Hari Pertama
Oliver Dowden melanjutkan akan ada kemungkinan penonton kembali diizinkan menonton langsung laga setelah evaluasi pada Oktober tersebut.
Selanjutnya, Oliver Dowden mengisyaratkan kepada Liga Inggris untuk mendukung program pemerintah dengan berbagi sekaligus menyiapkan segala kelengkapan pencegahan meluasnya pandemi corona.
Berbagi
Sementara itu, di Indonesia, kesempatan untuk berbagi di tengah masih maraknya penyebaran virus corona dijalankan pula oleh Grundfos Foundation melalui lembaga kemanusiaan lokal Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Laman www.pdjf.dk menunjukkan bahwa Grundfos Foundation atau lebih dikenal dengan nama Poul Due Jensen Foundation berasal dari Denmark.
"Kami menyumbang alat pelindung diri (APD) kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Persahabatan dan Rumah Sakit Tarakan," kata Kim Nøhr Skibsted, Executive Director, Grundfos Foundation, dalam keterangan resminya.
Selain APD berupa baju hazmat berkualitas tinggi, imbuh Skibsted, pihaknya juga mendonasikan pelindung wajah (face shield), dan masker medis sekali pakai.
"Kami berharap donasi dari Grundfos Foundation, kerja sama dengan ACT, dan keterlibatan Kementerian Kesehatan serta karyawan-karyawan kami dapat membantu menjaga keamanan para tenaga kesehatan di garis terdepan," ucap Radinal Rachman Latuconsina, General Manager Grundfos Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.