Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Degradasi, Arema FC Pasang Kriteria Khusus untuk Calon Pelatih Baru

Kompas.com - 14/08/2020, 12:20 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Arema FC sudah bergerak mencari pengganti Mario Gomez yang pergi meninggalkan kursi kepelatihan.

Status kompetisi luar biasa dengan penghapusan degradasi tak membuat Arema FC menurunkan kriteria.

Sebaliknya, kondisi ini justru membuat Arema FC meninggikan kriteria untuk pelatih baru.

Secara garis besar, manajemen meminta pendapat tiga asisten pelatih, Charis Yulianto, Singgih Pitono, dan Kuncoro untuk mempertimbangkan rekrutmen pelatih.

Suara ketiganya dianggap penting karena selepas kepergian pelatih kepala, hanya asisten pelatih yang tahu kondisi lapangan, latihan, dan tim.

Baca juga: Wali Kota Malang Beri Sinyal Arema FC Hidupkan Kembali Stadion Gajayana

Selain itu,  ketiganya merupakan mantan pemain Arema yang tahu karakter dan filosofi bermain Singo Edan.

Mereka juga dianggap memahami kriteria pelatih yang mampu memaksimalkan potensi Arema.

Terlepas dari suara para asisten, manajemen juga memberikan kriteria khusus pada bakal calon pelatih Arema FC. Yakni, pelatih baru dituntut harus berpikir visioner.

Pelatih baru nantinya tidak hanya dituntut memaksimalkan potensi Hendro Siswanto dkk di sisa musim 2020 tetapi juga membuat tim siap dan matang di musim selanjutnya.

“Pasti asisten pelatih punya catatan-catatan untuk dikomunikasikan dalam usaha mencari pelatih yang cocok,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.

Baca juga: Lembaga Pemerintahan Malang Raya Membiru untuk Arema FC

“Paling utama, harapannya kalau nanti direksi memutuskan pelatih baru, minimal cara pandangnya bukan kompetisi sekarang,” imbuhnya.

Sudarmaji menerangkan dengan status kompetisi luar biasa dan penghapusan degradasi, pertarungan sesungguhnya justru berada di musim depan.

Persaingan bakal semakin sengit karena jumlah tim degradasi yang lebih banyak.

“Jadi orientasinya sudah kompetisi pada kondisi normal 2021. Tahun depan itu berat, yang degradasi 5 tim, karena itu kompetitif,” tutur MO asal Banyuwangi.

“Saat ini kondisinya kalau bisa dibilang enak-enak karena tidak ada degradasi. Namun, menghadapi kompetisi 2021 itu berat.”

“Maka, harapannya pelatih yang direkrut Arema adalah pelatih yang tidak memberikan program tahun ini, tapi next program tahun 2021,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com