Kendati sempat mencetak gol-gol penting pada awal kariernya bersama The Reds, Ings tak bisa mematenkan diri di skuad Liverpool.
Melansir dari Sky Sports, Danny Ings menderita cedera ACL yang membuat dirinya tersingkir dari persaingan di lini depan Liverpool.
Danny Ings yang tak kunjung menemukan performa terbaik kemudian dipinjamkan hingga dijual secara permanen ke Southampton.
Saat tampil bersama Southampton, Danny Ings pun pernah mengalami kondisi serupa. Dia harus absen pada 12 laga di Liga Inggris musim 2018-2019 akibat cedera.
Baca juga: Inggris Siapkan Investasi untuk Piala Eropa Sepak Bola Wanita
Kondisi tersebut membuat sang pelatih sempat meragukan Danny Ings.
"Saya melihat bahwa dia memiliki kualitas, tetapi selalu kesulitan setelah menit ke-60. Dia memiliki masalah dengan cedera otot dan kami butuh waktu yang cukup lama untuk membawanya bisa bermain 90 menit," ujar Ralph Hasenhuttl.
"Itu adalah masalah terbesar yang saya miliki dengannya. Dia tak cukup fit untuk permainan saya," tutur Ralph menjelaskan.
Setelah melalui banyak proses dan kerja keras, Danny Ings selalu tampil selama 90 menit dalam tujuh laga terakhir di Premier 2019-2020.
Dengan demikian, Danny Ings semakin memiliki banyak waktu untuk menambah pundi-pundi gol.
Baca juga: Satu Alasan Man United Masih Sulit Bersaing di Liga Inggris
Peran Danny Ings sebagai "bek" pertama di skema bertahan Southampton
Kedua, Ralph Hasenhuttl menjelaskan bahwa Danny Ings memegang peranan penting dalam skema bertahan Southampton.
Danny Ings menjadi orang pertama yang mampu memberi tekanan kepada lawan ketika timnya tengah kehilangan bola.
Ketika Danny Ings berhasil menekan dan memenangi perebutan bloa, maka saat itulah peluang untuk mencetak gol semakin terbuka.
"Penting bagi dia mencetak gol, tetapi juga penting untuk bisa menjadi bek pertama kami. Jika Anda tidak menekan lawan, mereka bisa melakukan apapun untuk menghancurkan Anda," ucap Ralph.
"Namun, jika Anda memiliki penyerang yang mau bekerja, akan berbeda. Itu (bek pertama) adalah posisi yang sangat penting. Ings tahu kapan harus mendesak lawan."