Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Penampilan Impresif Eks striker Liverpool bersama Southampton

Kompas.com - 25/07/2020, 19:00 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Sky Sports

KOMPAS.com - Pelatih Southampton, Ralph Hasenhuttl, mengungkapkan rahasia di balik penampilan impresif striker andalannya, Danny Ings.

Danny Ings yang sebelumnya bermain untuk Liverpool, tampil gemilang pada gelaran Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, musim 2019-2020.

Bomber berkebangsaan Inggris itu telah mengoleksi 21 gol hingga pekan ke-37 Premier League.

Torehan tersebut membuat Danny Ings berada di peringkat kedua daftar top skor Liga Inggris musim ini.

Dia hanya tertinggal dua angka dari bomber Leicester City, Jamie Vardy, yang berada di puncak daftar top skor Liga Inggris dengan torehan 23 gol.

Baca juga: Top Skor Liga Inggris, Danny Ings Salip Mohamed Salah

Kendati demikian, Danny Ings mampu mengungguli sejumlah penyerang hebat di Liga Inggris.

Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal), Mohamed Salah (Liverpool), hingga striker utama timnas Inggris yang tampil bersama Tottenham Hotspur, Harry Kane, masih berada di bawah Danny Ings dalam jumlah perolehan gol musim ini.

Capaian impresif Danny Ings kemudian menuai pujian dari sang pelatih, Ralph Hasenhuttl.

"Jelas lebih sulit mencetak 20 gol untuk Southampton daripada untuk Liverpool, Manchester United, Chelsea, atau tim manapun," kata Ralph, dikutip dari Sky Sports.

"Jadi, itu merupakan pujian besar baginya (Danny Ings). Dia melakukannya untuk kami, klub yang berjuang di zona degradasi untuk waktu yang lama," imbuh Ralph.

Baca juga: Liga Inggris Musim 2020-2021 Akan Dimulai pada 12 September

Lebih lanjut, Ralph pun mengungkapkan kunci penampilan impresif Danny Ings dalam gelaran Premier musim 2019-2020.

Menurut pelatih berkebangsaan Austria itu, terdapat beberapa faktor yang membuat Danny Ings mampu tampil gemilang musim ini.

Kerja keras untuk bangkit dari keterpurukan

Pertama, Danny Ings dinilai memiliki motivasi besar untuk bangkit dari keterpurukan.

Ings datang di saat Liverpool telah kehilangan Luis Suarez dan di ambang kepergian Raheem Sterling.

Kendati sempat mencetak gol-gol penting pada awal kariernya bersama The Reds, Ings tak bisa mematenkan diri di skuad Liverpool.

Melansir dari Sky Sports, Danny Ings menderita cedera ACL yang membuat dirinya tersingkir dari persaingan di lini depan Liverpool.

Danny Ings yang tak kunjung menemukan performa terbaik kemudian dipinjamkan hingga dijual secara permanen ke Southampton.

Saat tampil bersama Southampton, Danny Ings pun pernah mengalami kondisi serupa. Dia harus absen pada 12 laga di Liga Inggris musim 2018-2019 akibat cedera.

Baca juga: Inggris Siapkan Investasi untuk Piala Eropa Sepak Bola Wanita

Kondisi tersebut membuat sang pelatih sempat meragukan Danny Ings.

"Saya melihat bahwa dia memiliki kualitas, tetapi selalu kesulitan setelah menit ke-60. Dia memiliki masalah dengan cedera otot dan kami butuh waktu yang cukup lama untuk membawanya bisa bermain 90 menit," ujar Ralph Hasenhuttl.

"Itu adalah masalah terbesar yang saya miliki dengannya. Dia tak cukup fit untuk permainan saya," tutur Ralph menjelaskan.

Setelah melalui banyak proses dan kerja keras, Danny Ings selalu tampil selama 90 menit dalam tujuh laga terakhir di Premier 2019-2020.

Dengan demikian, Danny Ings semakin memiliki banyak waktu untuk menambah pundi-pundi gol.

Baca juga: Satu Alasan Man United Masih Sulit Bersaing di Liga Inggris

Peran Danny Ings sebagai "bek" pertama di skema bertahan Southampton

Kedua, Ralph Hasenhuttl menjelaskan bahwa Danny Ings memegang peranan penting dalam skema bertahan Southampton.

Danny Ings menjadi orang pertama yang mampu memberi tekanan kepada lawan ketika timnya tengah kehilangan bola.

Ketika Danny Ings berhasil menekan dan memenangi perebutan bloa, maka saat itulah peluang untuk mencetak gol semakin terbuka.

"Penting bagi dia mencetak gol, tetapi juga penting untuk bisa menjadi bek pertama kami. Jika Anda tidak menekan lawan, mereka bisa melakukan apapun untuk menghancurkan Anda," ucap Ralph.

"Namun, jika Anda memiliki penyerang yang mau bekerja, akan berbeda. Itu (bek pertama) adalah posisi yang sangat penting. Ings tahu kapan harus mendesak lawan."

"Ketika dia memutuskan untuk memeberi tekanan, pemain lain harus mengikuti. Ini adalah alasan mengapa kami sangat membutuhkannya," jelas Ralph.

Baca juga: Juergen Klopp Sebut Trofi Liga Inggris Liverpool adalah Kisah Besar Sepak Bola

Tak pernah puas belajar

Ralph Hasenhuttl menilai Danny Ings merupakan individu yang selalu ingin belajar.

"Dia mau mendengarkan, dia berpikiran terbuka dan dia suka belajar," ujarnya.

Adapun Danny Ings, yang sudah berusia 28 tahun, memiliki koleksi 87 gol selama tampil di level profesional. 

Dengan kerja keras dan kemauan belajar yang tak pernah usai, torehan gol Danny Ings diyakini akan terus bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky Sports
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com