KOMPAS.com – Legenda Man United, Paul Scholes, mengatakan bahwa Harry Maguire tak sepatutnya disalahkan atas hasil kurang maksimal Setan Merah dari Southampton di pertandingan Liga Inggris.
Laga Man United vs Southampton pada pekan ke-35 Premier League di Stadion Old Trafford berakhir dengan skor sama kuat 2-2, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB.
Pada laga Man United vs Southampton itu, Harry Maguire dkk sempat tertinggal lebih dulu pada menit ke-12 oleh Stuart Armstrong.
Setelah itu, Manchester United bisa membalikkan keadaan via gol-gol Marcus Rashford (20') dan Anthony Martial (23').
Baca juga: Blunder Maguire: Dikolongin, Jaga Teman, hingga Disuruh Naik Taksi
Akan tetapi, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu kebobolan pada menit akhir laga akibat gol yang dicetak Michael Obafemi (90+6).
Harry Maguire mendapat banyak kritik atas gol kedua Southampton karena dianggap melakukan blunder.
Pasalnya, dalam rekaman ulang, Harry Maguire terlihat justru mengawal rekan setimnya di Man United, Aaron Wan-Bissaka, pada situasi sepak pojok.
Kejadian ini datang menyusul momen kontra Bournemouth pekan lalu di mana Maguire dikolongi oleh penyerang lawan yang berujung ke gol pertama pertandingan.
Alhasil, tak sedikit yang menjadikannya kambing hitam atas hasil kontra Southampton yang membuat Manchester United terlempar dari empat besar itu.
Baca juga: Man United Raih Hasil Seri, De Gea dan Maguire Disuruh Naik Taksi
Namun, Paul Scholes punya pendapat lain atas gol kedua Southampton ke gawang Man United.
Bagi Scholes, pemain yang bertanggung jawab atas hasil imbang itu adalah Victor Lindelof karena seharusnya sang bek bisa menjaga Obafemi dengan lebih paten di tiang jauh.
"Lindelof, saya pikir seharusnya dia lebih kuat lagi," ucap Scholes seperti dikutip BolaSport dari Sky Sports.
"Dia harusnya ada di sisi gawang. Victor membiarkan dirinya sedikit diintimidasi oleh penyerang tengah saat Obafemi mencetak gol."
Baca juga: Timnas U19 Lacak Pemain Keturunan, Isu Naturalisasi Muncul Lagi
"Saya tidak berpikir bahwa Lindelof benar-benar membaca adanya bahaya di sana seperti seharusnya dia berperan sebagai bek tengah," ujar peraih 11 gelar Liga Inggris bareng Man United itu.
Manchester United harus berjuang lebih keras lagi untuk finis empat besar pada akhir musim 2019-2020.
Setan Merah menempel ketat Leicester City di peringkat keempat dengan raihan poin sama tetapi mereka kalah selisih gol.
Setidaknya, Man United memiliki jadwal yang lebih menguntungkan dibandingkan Leicester City.
Baca juga: Chelsea Sodorkan Kepa Arrizabalaga untuk Paket Transfer Jan Oblak
The Foxes masih harus menghadapi Sheffield United dan Tottenham Hotspur dalam dua laga selanjutnya.
Sementara itu, Manchester United hanya akan menghadapi Crystal Palace dan West Ham United.
Leicester dan Man United akan saling jegal di laga terakhir Liga Inggris 2019-2020 yang bisa menjadi penentu siapa finis di empat besar. (Muhammad Zaki Fajrul Haq)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.