Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Sidolig, Saksi Bisu Perjuangan Persib di Sepak Bola Nasional

Kompas.com - 08/05/2020, 08:20 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Berbicara soal sejarah panjang Persib Bandung di kancah sepak bola nasional, sulit rasanya untuk melewatkan pembahasan tentang Stadion Sport in de Openlucht is Gezond (Sidolig).

Selain tentunya Stadion Siliwangi, Stadion Sidolig juga turut mengiringi perjalanan dan perjuangan klub berjulukan Maung Bandung itu hingga dikenal sebagai klub besar di sepak bola Indonesia.

Stadion Sidolig konon dibangun pada tahun 1903 yang diinisiasi oleh orang Belanda bernama Frans Sidolig.

Pada mulanya, Stadion Sidolig menjadi homebase bagi bond (persatuan sepak bola) bentukan Belanda, Voetbal Bond Bandoeng & Omstraken (VBBO). Lalu, bagaimana dengan Persib?

Sebagai bond bentukan kaum nasionalis, Persib yang terbentuk pada 1933 lebih sering bertanding di kawasan pinggiran Bandung seperti Lapangan Tegalega, Cilentah, atau Ciroyom.

Baca juga: Hubungan antara Persib Bandung dan Angka 7 di Kompetisi Era Liga 1

Pada masa itu, memang terjadi kesenjangan antara bond bentukan Belanda dan pribumi.

Orang-orang Belanda di Bandung kala itu memandang Persib sebagai tim kacangan yang tak layak untuk bermain di lapangan bentukan mereka.

Meski begitu, Persib tak lantas menyerah. Mereka tetap membuktikan kualitas hingga gelar juara nasional berhasil diraih pada 1937.

Saat itu, Persib memastikan gelar juara perdananya pada kompetisi nasional setelah menumbangkan Persis Solo dengan skor 2-1 pada laga final.

Keberhasilan tersebut tak pelak membungkam cibiran para meneer (tuan Belanda) yang angkuh terhadap Persib.

Perlahan namun pasti, pamor Persib sebagai ikon sepak bola Bandung pun terus meningkat.

Terlebih, setelah VBBO akhirnya membubarkan diri.

Bubarnya VBBO menjadi berkah tersendiri bagi Persib karena mereka mewarisi lapangan-lapangan yang dibangun Belanda, salah satunya adalah Stadion Sidolig.

Venue laga internasional pertama Persib

Agak buram sebenarnya informasi mengenai tahun pertama Persib menggunakan stadion tersebut.

Meski begitu, sejarah mencatat bahwa Stadion Sidolig menjadi venue atau tempat pertandingan uji coba internasional Persib diselenggarakan.

Pada Mei 1952, Persib kedatangan tamu dari India, Aryan Gymkhana.

Menurut beberapa sumber, Aryan Gymkhana adalah tim gabungan dari angkatan perang dan kepolisian India.

Namun menurut www.rsssf.com, skuad Aryan Gymkhana adalah tim Olimpiade negara India.

Dalam sejarahnya, Aryan memang kerap beruji tanding coba dengan tim-tim asal Asia Tenggara.

Misalnya, pada 1949, selama dua bulan (Oktober-November) Aryan menggelar tur di Singapura dan Malaysia.

Dalam kesempatan tersebut, klub yang saat itu ditangani duet pelatih N R Murthy dan B Ramaswamy itu mampu meraih hasil 19 kemenangan, enam imbang, dan dua kekalahan.

Kemenangan Aryan masing-masing diraih atas Singapore Civilians (4–2), All Singapore (1–0), Negeri Sembilan (2–1), Selangor FA (2–1), dan All-Selangor (3–1).

Pada 1952, Aryan Gymkhana pun menyambangi Indonesia. Kala itu mereka bertandang ke Jakarta dan Bandung.

Di Jakarta, tim asal Selatan India itu menghadapi UMS Jakarta, Persija, dan Timnas Indonesia.

Adapun di Bandung, Persib adalah lawan yang dihadapi Aryan Gymkhana.

Belum diketahui secara pasti hasil laga uji tanding yang dimainkan Aryan di Jakarta.

Hanya saja, menurut berbagai sumber, dari empat uji tanding yang dihadapi di Indonesia, hanya Persib yang mampu meladeni permainan Aryan.

Pertandingan Persib vs Aryan pun berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Persib.

Gol kemenangan Persib dibukukan Tanoe dan Freddy Timisela yang sama-sama menjaringkan dua gol.

Sementara itu, gol balasan Aryan dicetak Masscy.

***
Tak dimungkiri, Stadion Sidolig adalah saksi sejarah perjalanan Persib dari awal kelahirannya hingga kini menjadi salah satu kesebelasan yang paling disegani di Indonesia.

Hingga hari ini, Stadion Sidolig masih gagah berdiri. Letaknya ada di area pusat Kota Bandung, tepatnya di JL Ahmad Yani.

Kendati demikian, stadion yang kini bernama Stadion Persib itu sudah tidak lagi digunakan Persib, baik untuk bertanding maupun berlatih.

Untuk pertandingan, sudah lama Persib tidak menggunakan Stadion Sidolig.

Baca juga: Menjaga Komunikasi, Cara Persib Membuat Efektif Latihan mandiri

 

Sebab, mereka sempat pindah homebase ke Stadion Siliwangi untuk waktu yang cukup panjang.

Bahkan, kini Persib pun sudah tidak lagi menggunakan Stadion Siliwangi.

Maung Bandung lebih sering bertanding di Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Meski begitu, stadion tersebut tetap dimanfaatkan Persib untuk lokasi mess pemain.

Selain itu, stadion Persib pun menjadi ruang publik bagi masyarakat untuk bermain sepak bola, serta menjadi sentra penjualan alat dan pakaian olahraga di Kota Bandung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com