KOMPAS.com - Pertarungan kedua Deontay Wilder melawan Tyson Fury yang akan bergulir pada 22 Februari 2019 diprediksi bakal menyaingi partai-partai tinju paling besar sepanjang sejarah siaran tinju.
Deontay Wilder pertama menghadapi Tyson Fury pada Desember 2018 untuk mempertahankan Sabuk Juara WBC yang ia pegang.
Ketika itu, Deontay Wilder dinyatakan sebagai pemenang lewat keputusan juri. Para penonton yang datang di venue pertandingan di Staples Center, Los Angeles, kecewa dengan keputusan juri.
Mereka percaya bahwa Tyson Fury seharusnya menjadi pemenang pada duel tersebut.
Baca juga: Tahun Depan, Anthony Joshua Berikrar Hadapi Wilder atau Fury
Karena pertarungan pertama yang berlangsung sangat seimbang itu, promotor tinju gaek, Bob Arum, yakin bahwa animo untuk pertarungan kedua bakal menjadi kian besar.
Apalagi, Tyson Fury sempat menghancurkan Tom Schwarz pada pertarungan pertamanya di MGM Grand Arena, Las Vegas, pada Juni 2019 untuk mengukuhkan reputasinya kembali.
"Saya akan kecewa apabila jumlah penjualan pay-per-view kurang dari dua juta tiket," tutur promotor ternama tersebut kepada Boxingscene.com.
"Itu adalah target dan perkiraan kami. Saya pikir ini sangat mungkin dan kami melakukan seagalanya untuk meraih angka tersebut atau melebihinya."
Pertemuan pertama antara Deontay Wilder dan Tyson Fury menghasilkan 325 ribu penjualan tiket pay-per-view.
Bob Arum memperkirakan bahwa duel ini akan menghasilkan uang penjualan pay-per-view mencapai 100 juta dolar.
Baca juga: Mesut Oezil dan Houston Rockets, Free Speech Vs China
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.