Melihat dua laga ini, Indra Sjafri harus berpikir dua kali jika ingin menggunakan strategi bertahan dan mengandalkan serangan balik.
Indonesia seharusnya tampil menyerang dengan mengandalkan kedua sisi sayap yang menjadi kekuatan Garuda Muda.
Apalagi, pelatih Vietnam, Park Hang-seo, mengakui jika kedua sisi sayap Indonesia sangat berbahaya.
"Indonesia membuat 17 gol di fase grup SEA Games ini, di mana 70-80 persen di antaranya bersumber dari pergerakan di sayap kanan dan kiri. Itu menjadi salah satu perhatian kami dalam persiapan untuk laga final," kata Park Sang Heo.
Baca juga: Timnas U23 Indonesia Vs Vietnam, Bendera Merah Putih Akan Dibentangkan
Skema Vietnam juga tidak berbeda jauh dengan Indonesia yang mengandalkan strategi 4-2-3-1.
Dua pemain Vietnam, Ha Duch Chinh dan Nguyen Tien Linh, perlu diwaspadai. Keduanya menjadi yang tersubur di kubu tim berjuluk The Golden Stars tersebut.
Duc Chinh mencetak delapan gol, sedangkan Tien Linh enam gol untuk Vietnam.
Namun, keduanya jarang dipasang bersamaan karena karakternya yang berbeda.
Duch Chinh lebih sering diplot sebagai striker murni karena punya karakter pembunuh ketika di kotak penalti entah itu lewat kakinya maupun kepala.
Tak heran jika delapan gol yang dia cetak, lima di antaranya dari sundulan dan sisanya lewat sepakan.
Baca juga: Miyabi Bakal Tonton Langsung Laga Timnas U23 Indonesia Vs Vietnam
Adapun Tien Linh tipikal penyerang dengan mengandalkan kecepatan dan kerap adu sprint dengan bek lawan. Dari enam gol yang dia buat di SEA Games 2019, lima di antaranya dari kaki.
Secara keseluruhan Indonesia dan Vietnam punya statistik yang sama. Indonesia dan Vietnam sudah mencetak 21 gol dan kebobolan empat kali.
Namun, secara hasil Vietnam lebih baik karena belum merasakan kekalahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.