Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBSI Harus Terus Kerja Keras untuk Perbaiki Sektor Putri

Kompas.com - 08/11/2019, 14:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Susy Susanti menyoroti kegagalan sektor putri dalam turnamen Fuzhou China Open 2019 yang digelar di Haixia Olympic Sports Center, 5-11 November 2019.

Nomor tunggal putri dan ganda putri memang belum bisa berbicara banyak di level atas kejuaraan bulu tangkis.

Pada turnamen Fuzhou China Open 2019, dua wakil tunggal putri dan ganda putri tidak berhasil melaju ke babak perempat final.

Fitriani terhenti pada babak pertama sedangkan Gregoria Mariska Tunjung tidak bisa melangkah jauh setelah dikalahkan Tai Tzu Ying (Taiwan).

Baca juga: Fuzhou China Open 2019, Gregoria Disingkirkan Unggulan Pertama

Sementara itu pada nomor ganda putri, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sama-sama tersingkir pada babak pertama.

Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta kalah dari pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahasi.

Sedangkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu kalah dari pemain non unggulan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia).

Melihat hal tersebut, Susy Susanti lagi-lagi menekankan bahwa PBSI masih harus terus bekerja keras untuk membangun tim putri.

"Iya, jadi untuk tunggal putri dan ganda putri, kami tentunya masih harus kerja keras, karena memang minimnya bibit dan prestasi juga belum konsisten," ucap Susy.

Salah satu hal yang dilakukan PBSI untuk memperbaiki sektor putri adalah dengan mengirimkan pemain putri khususnya tunggal putri ke turnamen level 100 maupun 300.

Hal itu dilakukan supaya meningkatkan konsistensi atlet.

Baca juga: Fuzhou China Open 2019, Greysia/Apriyani Dihentikan Wakil Malaysia

"Kita pernah juara di level 300, tetapi saat ini memang kita ikut yang 750 sampai 1.000. Secara kelas sebetulnya masih agak tinggi ya," kata Susy.

"Pada saat kita masuk ke level 1.000 otomatis kita akan berhadapan dengan pemain unggulan semua," lanjutnya.

Susy mengakui bahwa sampai saat ini, atlet putri bulu tangkis Indonesia belum bisa melangkah jauh khususnya dalam turnamen level 1.000.

Dia juga menambahkan bahwa seluruh pelatih sektor putri beserta jajaran PBSI harus lebih mengatur strategi dan melakukan evaluasi.

Susy pun mengatakan, hal yang dilakukan PBSI bukan hanya lebih selektif memilih pertandingan tetapi juga bagaimana caranya mematangkan pemain putri untuk siap bersaing.

Baca juga: Marcus/Kevin ke Semifinal Fuzhou China Open 2019

"Kita kemarin main di level 100, harus konsisten dulu juara di 100, baru naik ke level 300, juara dulu, begitu seterusnya," ungkap legenda bulu tangkis tersebut.

Susy juga mengatakan bahwa dia akan melihat kemajuan tunggal putri dalam menentukan pertandingan yang akan diikuti.

"Kalau dia memang bisa ke level 1.000 ya oke. Kita harus hitung untung ruginya," ujarnya.

"Kalau di level 1.000 sampai babak kedua, itu sama saja seperti masuk semifinal atau juara di level 300," lanjut peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut.

Susy menekankan bahwa sebenarnya dari perhitungan tersebut tidak ada yang rugi.

Namun, Susy yakin mental pemain akan menjadi sasarannya dan hal tersebut yang juga menjadi pertimbangan PBSI.

Saat ditanya perihal turunnya level pertandingan untuk sektor putri, Susy mengatakan tidak ada masalah sama sekali.

"Saya rasa tidak masalah karena alangkah baiknya seorang atlet itu berprestasi step by step," tuturnya.

Kabid Binpres PP PBSI tersebut juga mengatakan akan melakukan diskusi bersama pelatih untuk membuat strategi sebagai upaya peningkatan performa atlet putri bulu tangkis Indonesia.

Dia mengungkapkan bahwa tidak hanya saat latihan, tetapi juga bagaimana PBSI bisa meyakinkan atlet untuk bisa konsisten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

Badminton
Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com