Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PBSI Harus Terus Kerja Keras untuk Perbaiki Sektor Putri

Nomor tunggal putri dan ganda putri memang belum bisa berbicara banyak di level atas kejuaraan bulu tangkis.

Pada turnamen Fuzhou China Open 2019, dua wakil tunggal putri dan ganda putri tidak berhasil melaju ke babak perempat final.

Fitriani terhenti pada babak pertama sedangkan Gregoria Mariska Tunjung tidak bisa melangkah jauh setelah dikalahkan Tai Tzu Ying (Taiwan).

Sementara itu pada nomor ganda putri, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sama-sama tersingkir pada babak pertama.

Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta kalah dari pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahasi.

Sedangkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu kalah dari pemain non unggulan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia).

Melihat hal tersebut, Susy Susanti lagi-lagi menekankan bahwa PBSI masih harus terus bekerja keras untuk membangun tim putri.

"Iya, jadi untuk tunggal putri dan ganda putri, kami tentunya masih harus kerja keras, karena memang minimnya bibit dan prestasi juga belum konsisten," ucap Susy.

Salah satu hal yang dilakukan PBSI untuk memperbaiki sektor putri adalah dengan mengirimkan pemain putri khususnya tunggal putri ke turnamen level 100 maupun 300.

Hal itu dilakukan supaya meningkatkan konsistensi atlet.

"Kita pernah juara di level 300, tetapi saat ini memang kita ikut yang 750 sampai 1.000. Secara kelas sebetulnya masih agak tinggi ya," kata Susy.

"Pada saat kita masuk ke level 1.000 otomatis kita akan berhadapan dengan pemain unggulan semua," lanjutnya.

Susy mengakui bahwa sampai saat ini, atlet putri bulu tangkis Indonesia belum bisa melangkah jauh khususnya dalam turnamen level 1.000.

Dia juga menambahkan bahwa seluruh pelatih sektor putri beserta jajaran PBSI harus lebih mengatur strategi dan melakukan evaluasi.

Susy pun mengatakan, hal yang dilakukan PBSI bukan hanya lebih selektif memilih pertandingan tetapi juga bagaimana caranya mematangkan pemain putri untuk siap bersaing.

"Kita kemarin main di level 100, harus konsisten dulu juara di 100, baru naik ke level 300, juara dulu, begitu seterusnya," ungkap legenda bulu tangkis tersebut.

Susy juga mengatakan bahwa dia akan melihat kemajuan tunggal putri dalam menentukan pertandingan yang akan diikuti.

"Kalau dia memang bisa ke level 1.000 ya oke. Kita harus hitung untung ruginya," ujarnya.

"Kalau di level 1.000 sampai babak kedua, itu sama saja seperti masuk semifinal atau juara di level 300," lanjut peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut.

Susy menekankan bahwa sebenarnya dari perhitungan tersebut tidak ada yang rugi.

Namun, Susy yakin mental pemain akan menjadi sasarannya dan hal tersebut yang juga menjadi pertimbangan PBSI.

Saat ditanya perihal turunnya level pertandingan untuk sektor putri, Susy mengatakan tidak ada masalah sama sekali.

"Saya rasa tidak masalah karena alangkah baiknya seorang atlet itu berprestasi step by step," tuturnya.

Kabid Binpres PP PBSI tersebut juga mengatakan akan melakukan diskusi bersama pelatih untuk membuat strategi sebagai upaya peningkatan performa atlet putri bulu tangkis Indonesia.

Dia mengungkapkan bahwa tidak hanya saat latihan, tetapi juga bagaimana PBSI bisa meyakinkan atlet untuk bisa konsisten.

https://bola.kompas.com/read/2019/11/08/14000058/pbsi-harus-terus-kerja-keras-untuk-perbaiki-sektor-putri-

Terkini Lainnya

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke