Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Valentino Rossi Termasuk Pebalap yang Ketinggalan Zaman

Kompas.com - 22/10/2019, 16:00 WIB
Angga Setiawan,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber gpone

KOMPAS.comValentino Rossi dinilai sudah ketinggalan zaman dan mulai disaingi oleh beberapa pebalap muda di MotoGP.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh salah satu pengamat di dunia balap kuda besi yakni Carlo Pernat.

Seri balap ke-16 MotoGP 2019 di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang, akhir pekan lalu sejatinya baru saja berakhir pada hari Minggu (20/10/2019).

Juara dunia MotoGP 2019, Marc Marquez, kembali mengejar ambisinya menjadi yang terbaik setelah finis tercepat dengan catatan waktu 42 menit 41,492 detik.

Baca juga: MotoGP Jepang, Terjatuh di Motegi, Valentino Rossi Kembali ke Masa Kegelapan

Marquez mengalahkan pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, yang terpaut 0,870 detik di belakangnya.

Sementara itu, rival terberat Marquez dalam tiga musim terakhir yakni Andrea Dovizioso finis di podium ketiga.

Walau kembali gagal menorehkan kemenangan, hasil tersebut cukup untuk membuat Quartararo mengunci gelar Rookie of the Year 2019.

Pebalap asal Prancis ini mengikuti jejak Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa yang juga pernah merengkuh titel yang sama pada musim perdana mereka di kelas premier.

Baca juga: MotoGP Jepang, Terjatuh di Motegi, Valentino Rossi Kembali ke Masa Kegelapan

Fenomena moncernya para pebalap muda seperti Marquez dan Quartararo tak ayal membuat sosok para rider senior mulai terlupakan.

Carlo Pernat yang juga mengikuti informasi soal MotoGP menilai pamor beberapa pebalap senior kelas premier telah digeser oleh para rider muda.

Penampilan mereka kalah mengilap dibanding talenta-talenta baru yang mulai bermunculan di kancah MotoGP.

Pernat bahkan menganggap era kejayaan para pebalap senior semisal Valentino Rossi tersebut sudah tamat.

"Setelah balapan di Motegi, saya melihat para pebalap baru yang menggeser posisi para pebalap lama," tutur Pernat, dikutip Bolasport dari GPOne.

"Pebalap muda semisal Marquez, dan Quartararo, bertarung untuk podium dalam beberapa balapan sedangkan Rossi, dan Lorenzo, mulai terpinggirkan," ujar dia menambahkan.

Baca juga: Detik-detik Valentino Rossi Gagal Finish di GP Jepang 2019

Pernat lantas menyoroti performa Rossi, dan Lorenzo yang menurut dia menurun cukup jauh dari periode sebelumnya.

"Sekarang Valentino hanya bisa berjuang untuk masuk 10 besar. Keputusannya mengganti teknisi merupakan pilihan terakhirnya untuk tetap kompetitif di kejuaraan ini," kata Pernat.

"Situasi Jorge juga tidak bagus. Dia tidak menunjukkan penampilan seperti seorang pebalap yang pernah meraih 5 gelar juara dunia," ucap dia melanjutkan.

Menilik hasil dari tiga balapan terakhir, perkataan Carlo Pernat memang bisa dianggap ada benarnya.

Tercatat, hanya ada satu nama pebalap senior yang cukup kompetitif saat ini yakni Andrea Dovizioso dari Ducati. Selebihnya, posisi tiga teratas hampir selalu ditempati oleh para rider muda. (Agustinus Rosario)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com