Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stamina Timnas Indonesia Kedodoran, Salah Siapa?

Kompas.com - 10/09/2019, 22:52 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.COM - Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan pada pertandingan Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Kali ini, Timmnas dikalahkan Thailand dengan skor 0-3 pada laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/9/2019).

Kekalahan ini menambah luka bagi skuad Garuda setelah pada pertandingan pertama juga menelan kekalahan.

Baca juga: Indonesia Ditaklukkan Thailand, Malaysia Pun Telan Kekalahan

Indonesia harus mengakui kehebatan Malaysia lantaran takluk dengan skor 2-3 di Stadion Gelora Bung Karno, lima hari lalu.

Dua hasil buruk ini sudah pasti menjadi alaram berbahaya bagi sang pelatih Simon McMenemy.

Apakah Simon yang satu-satunya harus dipersalahkan atas hasil ini?

Berdasarkan hasil dari dua kekalahan ini, timnas memang tampil buruk terutama pada babak kedua.

Total 5 gol sudah bersarang di gawang yang dikawal Andritany Ardhiyasa.

Banyaknya gol tersebut tidak terlepas dari penampilan timnas yang merosot. Loyo!

Mereka terlihat tidak punya tenaga lagi untuk berduel.

Kalau boleh mengunggat, kenapa Simon tidak cepat mengganti Andik Vermansah yang terlihat kesulitan sejak awal laga?

Andik tampak sering jatuh saat berduel dengan lawan.

Keputusan Simon untuk mempertahankan Alberto Goncalves selama 87 menit juga cukup aneh.

Pesepak bola timnas Indonesia, menyanyikan lagu kebangsaan saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2019). Tim nasional Indonesia menelan kekalahan dari Thailand dengan skor 0-3.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pesepak bola timnas Indonesia, menyanyikan lagu kebangsaan saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2019). Tim nasional Indonesia menelan kekalahan dari Thailand dengan skor 0-3.

 

Tentunya berat bagi pemain berusia 38 tahun dipaksa bermain selama itu dan dalam keadaan tim sedang tertinggal.

Apalagi, Beto sering tampil bermain selama 90 menit bersama Madura United di Liga 1.

Soal anjloknya fisik timnas ini sempat dikeluhkan Simon sebelum kualifikasi Piala Dunia.

McMenemy sudah menyampaikan masukan agar jadwal liga menyesuaikan dengan jadwal pertandingan timnas Indonesia.

Hal inilah yang membuat McMenemy tak lagi peduli saat keputusannya memanggil lebih awal pemain timnas berdampak ke sejumlah pertandingan klub.

"Tidak ada urusan dengan saya. Anda harus mengerti saya juga punya pekerjaan. Saya mengerti klub juga punya tanggung jawab," kata McMenemy seusai sesi latihan perdana timnas di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, 21 Agustus lalu.

"Saya tidak bisa kasih keringanan ketika saya juga ditekan. Yang bisa saya lakukan adalah bikin seadil mungkin," ucap McMenemy.

Ucapan Simon cukup beralasan.

Klub-klub Liga 1 memang sempat menjalani laga per laga dengan hanya selisih empat hari saja. Itu terjadi dari pekan ke-8 hingga pekan ke-10.

Sejatinya, Simon yang dalam beberapa tahun berkarier di Indonesia, seharusnya sudah paham dengan permasalahan ini.

Simon seharusnya punya berbagai macam alternatif untuk mengatasi hal ini.

Apa bedanya dia dengan pelatih-pelatih sebelumnya yang mengeluh hal yang sama?

Namun tak elok hanya menyalahkan Simon dalam hal ini.

PSSI juga layak disalahkan karena tidak bisa menginstruksikan PT LIB membuat jadwal yang ideal.

Karena itu, Sekjen PSSI, Ratu Tisha, meminta PT LIB untuk mereview kembali jadwal yang ditetapkan dengan partner broadcast.

Dengan begitu, Ratu Tisha berharap ada jadwal terbaik dengan mempertimbangkan recovery pemain.

"Hal itu (recovery) sangat penting untuk timnas berlaga (di Kualifikasi Piala Dunia 2022-Kualifikasi Piala Asia 2023)pada Oktober dan November karena ada partai away di November," kata Tisha.

Simon salah, PSSI juga salah, lalu siapa lagi yang salah?

Suporter. Mereka seharusnya tetap mendukung dengan cara positif sekalipun timnas buruk atau menelan kekalahan besar.

Miris rasanya melihat tindakan suporter setelah laga berakhir.

Setelah wasit meniup peluit panjang berakhirnya pertandingan, suporter Indonesia tampak meneriakan "Simon Out" yang ditujukan untuk pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy.

Ironisnya, para suporter Thailand yang menyemangati pemain timnas Indonesia. 

Mereka beberapa kali meneriakan yel-yel khas suporter Indonesia, yakni meneriakan kata "Indonesia" disertai tepuk tangan lima kali.

Pendukung timnas Thailand merayakan kemenangan saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2019). Tim nasional Indonesia menelan kekalahan dari Thailand dengan skor 0-3.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pendukung timnas Thailand merayakan kemenangan saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2019). Tim nasional Indonesia menelan kekalahan dari Thailand dengan skor 0-3.

Jelang penghujung laga, terutama setelah timnas tertinggal 0-3, para suporter timnas Indonesia memang tampak mencemooh para pemainnya sendiri.

Salah satu yang menjadi korban adalaha sang kiper, Andritany Ardhiyasa yang beberapa kali disoraki.

Sekarang, timnas membutuhkan suporter dan solusi soal jadwal Liga 1 agar bisa bersaing pada laga selanjutnya.

Jika tak segera berbenah, ya sudahlah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com